Menulis Surat Perjanjian Jual-beli
Posted on Thursday, December 29, 2022
In KAFETARIA
Kopi Magma | Cafe - Coffee Shop di Depok, Jawa Barat
Posted on Thursday, December 1, 2022
In CATATAN SEMASA PENDIDIKAN CERPEN
Mengungkapkan Topik Tertentu dari Hasil Membaca
Posted on Tuesday, November 29, 2022
Merangkum Pembicaraan dan Kegiatan Wawancara
Posted on Monday, November 28, 2022
Kompetensi dasar kelas XI Semester 1:
1.2 Merangkum isi pembicaraan dalam wawancara
Tujuan:
* Mencatat pokok-pokok isi wawancara
* Merangkum isi wawancara
Mencatat pokok-pokok isi wawancara
Mencatat isi pembicaraan dalam wawancara tertumpu pada pertanyaan dan jawaban dari pewawancara dan narasumber. Namun tidak setiap pertanyaan mengandung satu informasi, ada kalanya beberapa pertanyaan dan jawaban baru kita dapatkan informa.
Menyimak wawancara
Agar berhasil memperoleh informasi pada saat menyimak wawancara hindari hal berikut:
1. Mendengar sebagian-sebagian
2. Mengingat beberapa fakta saja
3. Emosional
4. Supersensitif
5. Apriori (menganggap sesuatu tak penting)
6. Mengkritik pembicaraan
7. Bersikap pura-pura
8. Menyerah pada gangguan
9. Mendengar sambil menulis
10. Tidak konsentrasi
Merangkum pembicaraan dalam wawancara
Laporan Menyimak Wawancara
Hari dan tanggal:
Nama TV / Radio:
Jam Tayang:
Topik Pembicaraan:
Narasumber:
Isi pokok wawancara:
Bahasa Indonesia (XI IPA 2)
Sabtu,
1 Agustus 2009
Latar belakang
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya rokok
2. Meningkatnya jumlah pengkonsumsi rokok
3. Kurang tegasnya pemerintah dalam pengawasan
4. Kurangnya kesadaran dalam hidup sehat
Kesehatan merupakan pola hidup utama yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebenarnya mudah untuk dilakukan, namun kurangnya kesadaran dalam berlaku hidup sehat menjadikan ini semua berat untuk ditangani. Para anak-anak, remaja, maupun orang dewasa perlu perhatian dari orang lain untuk berlaku hidup sehat.
Belum lagi, lingkungan sekitar yang tak lagi berteman dengan kita, cuaca yang tak teratur sehingga membuat kesehatan terganggu. Udara yang sering terhirup tak lagi 100% bersih, disana-sini telah banyak pengkonsumsi rokok. Asap yang ditimbulkan perokok yang tak sengaja terhirup merupakan salah satu yang membuat kesehatan terganggu.
Tak lain kita bisa disebut sebagai perokok pasif, yang bisa menimbulkan bahaya tersendiri. Seharusnya pemerintah tegas dalam menegakkan hukum yang sesuai dengan undang-undang yang telah ditetapkan. Namun, kurangnya pengawasan dari pemerintah semakin merebaknya pengkonsumsi rokok. Padahal hal ini sangat merusak kesehatan, bahkan bisa menimbulkan kematian.
Masalah lainnya timbul karena kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya rokok. Terlebih orang yang tidak tahu bagaimana rasa dan nikmatnya rokok menerima dampaknya. Sangatlah penting hal ini untuk segera ditangani.
Latihan Bahasa Indonesia (X.1)
Sabtu,
14 November 2009.
Kompetensi dasar kelas XI Semester 1:
1.1 Menemukan pokok-pokok isi sambutan
Tujuan:
• Mencatat pokok-pokok isi berita
• Membuat inti sari sambutan
• Menyajikan kembali isi sambutan / khotbah
Pengungkapan lisan:
Berita (metode) naskah
Ceramah (metode) lisan
Sambutan (metode) impromtu
Khotbah (metode) ekstemporal
Sambutan / khotbah pada umumnya memiliki sistematika
1. Pendahuluan / pengantar (salam, sapaan, ucapan syukur, tema)
2. Isi
3. Penutup (harapan dan ajakan, ucapan terima kasih, salam penutup
Menentukan pokok-pokok isi sambutan
Menentukan pokok isi sambutan pada dasarnya sama dengan menentukan gagasan utama sebuah paragraf. Yaitu dengan cara membuang gagasan pendukung, mengambil gagasan utama.
Membuat intisari sambutan
Sambutan yang telah disampaikan pembicara dapat kita sajikan ke dalam bentuk yang lebih singkat yakni ringkasan, ikhtisar, dan skema.
Ringkasan adalah penyajian secara singkat, tetapi tetap mempertahankan urutan isi, sudut pandang, dan perbandingan secara proporsional.
Ikhtisar adalah penyajian secara singkat, namun tidak mempertahankan urutan isi, sudut pandang dan perbandingan karangan namun langsung pada inti masalah.
Skema adalah penyajian singkat dalam bentuk bagan / kerangka.
Langkah-langkah membuat intisari
1. Mendengarkan secara cermat untuk menangkap apa temanya!
2. Mendata gagasan utama
3. Menyajikan gagasan utama ke dalam kalimat tunggal
4. Membuat kerangka draft
5. Mulai membuat intisari
Bahasa Indonesia (XI IPA 2)
Sabtu,
25 Juli 2009.
Wawancara: suatu metode mengumpulkan data informasi yang dilakukan dengan cara menanyakan langsung informasi yang dibutuhkan kepada narasumber.
Stimulator: orang yang mewawancarai
Narasumber/responden/informan: orang yang diwawancarai
Langkah-langkah wawancara:
1. Menentukan topik permasalahan dan narasumber yang tepat
2. Menyusun daftar pertanyaan yang akan diajukan saat wawancara
3. Catatlah informasi-informasi dari narasumber dalam kata-kata kunci
4. Tulislah hasil wawancara dalam bentuk laporan atau karangan (harus objektif, tidak boleh menambah atau mengurangi hasil wawancara)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara
1. Pertanyaan haruslah singkat-singkat
a. Jangan mengemukakan pertanyaan panjang, lebar, dan meminta jawaban setuju atau tidak
b. Jangan mengajukan pertanyaan yang memerlukan yang panjang-panjang dan berlangsung tiada habis
2. Bila yang diwawancai menyeleweng ke soal lain, hendaknya bawalah ia kembali ke soal pokoknya
3. Jangan menyelak bila narasumber mengemukakan sesuatu
4. Jangan cerewet dan sok tahu
5. Jangan berlaku kasar / menjilat, apalagi melawan
6. Pertanyaan-pertanyaan hendaknya tegas yang akan menghasilkan jawaban-jawabann yang menarik
7. Mencari tahu apakah teks wawancara harus diperlihatkan terlebih dahulu atau tidak
8. Mencari tahu beberapa waktu yang disediakan narasumber
9. Bila membawa tape-recorder, jangan lupa minta izin untuk menggunakannya
10. Hindari masih juga mengutik-ngutik alat, apabila responden sudah siap
11. Tidak usah membuang waktu dengan basa basi
12. Tidak perlu terus menerus menjelaskan apa yang hendak ditanyakan
13. Tetap taati bila ada yang ditanyakan responden tidak untuk disiarkan (off the record)
Cara-cara hasil wawancara:
1. Dahului dengan sebagai intro singkat (kalimat pembuka yang dapat berdiri sendiri sebagai suatu sinopsis atau ikhtisar dari wawancara seluruhnya) dan kemudian melanjutkannya dengan teks seluruhnya.
2. Seperti suatu karangan hasil wawancara (terdapat kebebasan untuk menggambarkan orangnya, tempatnya dan suasananya diselingi dengan kutipan-kutipan langsung).
Tujuan Wawancara:
1. Untuk mendapatkan jawaban-jawaban atas masalah-masalah yang menarik untuk sekarang ini.
2. Untuk memperoleh pandangan dan ciri-ciri kepribadian seseorang yang sedang diberitakan.
Penggunaan kata sapaan dan acuan dalam wawancara
Kata acuan dan kata sapaan adalah kata yang diguanakn untuk menggantikan orang yang terlibat dalam komunikasi langsung dengan kata benda yang bertalian dengan status-status masing-masing.
Persamaan dan perbedaan kata acuan dan sapaan
a. Persamaan
Sama-sama menggunakan kata benda hanya fungsinya dalam kalimat berlainan.
b. Perbedaan
I. Acuan
a. Dipakai untuk orang I, II, dan kadang-kadang orang III
b. Menduduki semua fungsi dalam kalimat
Contoh:
- Bapak (saya) baru saja pulang dari kantor, kalu ada tamu jangan mengganggu bapak (=saya), ya!
- Ibu (engkau) mau kemana? boleh Nani (=saya) ikut?
- Tini (=saya) harus menyelesaikan karya tulis untuk Bambang
II. Kata Sapaan
1. Berfungsi sebagai sapaan yang terdiri sendiri
2. Digunakan untuk orang II
Contoh:
- Bagaimana keadaanmu, Tono?
- Saudara-saudara, sekarang kita akan memasuki acar kedua
- Dimana kita bisa mengadakan pertemuan sore ini, Tini?
Macam-macam pronomia personalia (kata ganti orang)
Orang I - Tunggal (aku, daku, ku-, -ku) - Jamak (kami, kita)
Orang II - Tunggal (engkau, kamu, kau-, -mu, anda) - Jamak (kamu, sekalian, anda sekalian)
Orang III - Tunggal (ia, dia, -nya, beliau) - Jamak (mereka)
Bahasa Indonesia (X.1)
Kamis,
5 Maret 2009.
Paragraf persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk membujuk pembaca / mengajak pembaca agar mau membuat sesuatu seperti kemauan penulis.
Tujuan: mempengaruhi pembaca untuk membuat sesuatu sesuai dengan keinginan pengarang.
Ciri-ciri karangan persuasi:
- Memberikan suatu keinginan, suatu konsep, dan mengajak pembacanya
- Mempengaruhi pembaca hingga pembaca mengikutinya
- Memberikan suatu keyakinan yang membutuhkan bukti yang kuat & berbentuk propaganda
- Tidak mengambil bentuk paksaan
- Dapat berupa penggambaran, penjelasan, pemberi alasan pembaca
Langkah-langkah menyusun karangan persuasi:
- Penetapan topik
- Menentukan tujuan
- Mengumpulkan bahan
- Menyusun kerangka tulisan
- Membuat analisa sintesa
- Penutup
Contoh:
* Topik - Mari Olahraga
* Tujuan - Mengajak para pembaca agar membiasakan diri untuk menjaga jasmani & rohani
* Kerangka karangan:
I. Jenis-jenis olahraga
- dilihat dari fungsinya:
1.1 Olahraga untuk kesehatan fisik dan mental
1.2 Olahraga untuk menyalurkan hobi
1.3 Olahraga mencapai prestasi
1.4 Olahraga untuk mencari uang
- dilihat dari segi biaya dan peralatan:
1.5 Olahraga tanpa biaya
1.6 Olahraga dengan biaya murah
1.7 Olahraga dengan biaya mahal
II. Sebab-sebab orang perlu olahraga
2.1 Untuk menjaga kondisi fisik agar tetap sehat & kuat
2.2 Untuk menghilangkan kepenatan jiwa
2.3 Untuk mengisi waktu luang
2.4 Untuk menyalurkan hobi
2.5 Untuk mengembangkan bakat
III. Akibat-akibat yang dapat kita rasakan sesudah olahraga
3.1 Badan menjadis ehat, terhindar dari kegemukan
3.2 Waktu luang dimanfaatkan
3.3 Hobi tersalurkan
3.4 Dapat berkembang, dapat menimbulkan prestasi
3.5 Pikiran yang lebih jenuh menjadi segar
IV. Marilah kita berolahraga untuk kesehatan jiwa dan raga
4.1 Carilah jenis olahraga yang sesuai
4.2 Usahakan olahraga secara periodik dan berkesinambungan sesuai dengan kondisi masing-masing
Konjungsi yang dapat digunakan dalam karangan persuasi. Konjungsi atau kata sambung adalah kata tugas yang meghubungkan dua klausa atau lebih. Konjungsi intra kalimat adalah konjungsi yang menghubungkan kata dengan kata, frase dengan frase, atau klausa dengan klausa dalam suatu kalimat.
* Konjungsi intra kalimat dibagi menjadi 2 bagian:
- Konjungsi Koordinatif, adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih dengan kedaua unsur itu memiliki status sintaksis yang sama. Anggota dari kelompok itu adalah:
Dan menandai hubungan penambahan
Atau menandai hubungan pemilihan
Tetapi menandai hubungan perlawanan
Perhatikan contoh berikut:
1. Dia menangis dan istrinya pun tersedu-sedu
2. Aku yang datang kerumahmu atau kamu yang datang kerumahku
3. Sebenarnya Kartini pandai, tetapi malas
- Konjungsi Subordinatif, adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih & klausa itu tidak memiliki status sintaktis yang sama.
Berikut ini adalah kelompok-kelompok konjungsi subordinatif
1. Konjungsi subordinatif waktu:
Sesudah, setelah, sehabis, selesai, ketika, tatkala, sewaktu, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga, sampai.
2. Konjungsi subordinatif syarat:
Jika, kalau, jikalau, manakala, asalkan, bila
3. Konjungsi subordinatif pengandaian:
Andaikan, seandainya, umpamanya, sekiranya
4. Konjungsi subordinatif tujuan:
Agar, supaya, agar supaya, biar
5. Konjungsi subordinatif konsensif:
Biarpun, meski (pun), sekalipun, walau (pun), sungguh pun, kendati (pun)
6. Konjungsi subordinatif pemiripan:
Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai, laksana
7. Konjungsi subordinatif penyebaban:
Sebab, karena, oleh karena
8. Konjungsi subordinatif pengakibatan:
(se) hingga, sampai (-sampai), maka (nya)
9. Konjungsi subordinatif penjelasan:
Bahwa
10. Konjungsi subordinatif cara:
Dengan
- Konjungsi Korelatif
Baik ........ maupun
Apakah ...... atau
Entah ....... entah
Jangan ..... pun
Tidak hanya ...... melainkan
Bahasa Indonesia (X.1)
Selasa,
14 Februari 2009.