In

Mengembangkan Cerita Berdasarkan Hasil Membaca

Mengembangkan pengalaman hasil membaca dapat menggunakan teknik sbb:
1. Pengembangan karangan
  a. Berdasarkan urutan waktu yaitu pengembangan karangan yang diawali keterangan waktu misalnya, dewasa ini...., pada tahun lalu...., pada zaman itu...., sekarang ini...., ketika itu...., dll
    b. Berdasarkan urutan tempat biasanya diawali dengan keterangan tempat
    c. Berdasarkan urutan penalaran yaitu pengembangan karangan berdasarkan pola umum - khusus, khusus - umum
    d. Berdasarkan unsur kepentingan yaitu dari yang paling penting ke hal yang kurang penting
2. Menggunakan penalaran yang tepat
    a. Penalaran deduktif (umum-khusus)
    b. Penalaran induktif

Penalaran deduktif
Proses bernalar yang didasarkan pada prinsip, teori, hukum secara umum untuk mengambil kesimpulan secara khusus. Penalaran deduktif disebut juga silogisme.
Silogisme adalah proses bernalar untuk mengambil kesimpulan berdasarkan premis / pernyataan umum, dan premis khusus.
Syarat mengambil kesimpulan silogisme:
1) premis benar
2) penalaran benar
Contoh:
Premis umum: semua profesor pandai
Premis khusus: Pak Wijaya seorang profesor
Kesimpulan: jadi, Pak Wijaya pandai

Premis umum: unggas berkembang biak dengan bertelur
Premis khusus: burung adalah unggas
Kesimpulan: jadi, burung berkembang biak dengan bertelur

Premis umum: pelajar harus mematuhi peraturan sekolah
Premis khusus: saya seorang pelajar
Kesimpulan: jadi, saya harus mematuhi peraturan sekolah

Silogisme terbagi menjadi 4:
1) silogisme katagorial
Silogisme yang premis umumnya berusaha untuk menggolongkan, mengelompokkan.
A = B
C = A
C = B
C = B = C = A
Semua golongan tertentu A memiliki sifat tertentu pula B apabila C bagian dari A maka C memiliki sifat B.
2) silogisme disjungtif
Penalaran deduktif yang premis umumnya menidakkan, mengingkatkan.
P1: penderita diabet tidak boleh makan makanan yang berasal dari tepung
P2: kakek penderita diabet
K: kakek tidak boleh makan makanan yang berasal dari tepung 
3) silogisme hipotesis
Penalaran deduktif yang mana premis umumnya berupa pengandaian ciri-ciri memakai kata (jika, kalau, apabila)
P1: jika rajin belajar, pasti naik kelas
P2: Irwan rajin belajar
K: Irwan pasti naik kelas 
4) silogisme alternatif
Penalaran deduktif yang mana premis umumnya berupa pilihan ciri-ciri memakai kata atau.
P1: wali kelas bertanya "Adi pilih jurusan IPA atau IPS"
P2: Adi mengambil jurusan IPA
K: Adi tidak masuk jurusan IPS

Penalaran induktif
Suatu proses bernalar yang berdasarkan pada prinsip teori, hukum secara khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum. Penalaran induktif dapat dibedakan menjadi tiga, yakni:
1. Penalaran generalisasi
Penalaran induktif yang menggunakan banyak data, fakta yang pantas digunakan sebagai dasar dan mengandung kebenaran
Contoh: 
Mata pencaharian kota elok beraneka ragam. Setelah diadakan pendataan diperoleh data sbb:
10% bekerja sebagai pegawai pemerintah
9% bekerja sebagai wiraswasta
70% bekerja sebagai pegawai swasta
10% bekerja sebagai buruh bangunan
1% tidak memiliki pekerjaan
Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian kota elok adalah sebagai karyawan swasta
2. Penalaran analogi
Adalah suatu proses bernalar secara induktif dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda jenisnya, namun memiliki kesamaan fungsi.
Contoh:
Otak manusia ibarat sebilah pisau, otak manusia yang cerdas tidak akan memperoleh prestasi apabila tidak belajar dan berlatih, demikian pula dengan sebilah pisau yang tajam akan menjadi tumpul apabila tidak diasah. Sebaliknya orang yang IQ nya sedang-sedang saja akan memperoleh prestasi bila rajin belajar. Demikian halnya dengan sebilah pisau yang tumpul akan menjadi tajam bila sering diasah. Dengan demikian bila kita ingin berprestasi hendaknya seperti pisau yang diasah.
3. Penalaran kausal (sebab-akibat) (akibat-sebab)
Adalah hubungan ketergantungan 2 hal atau lebih, artinya suatu hal sebagai akibat akan terjadi apabila sebab, demikian sebaliknya ada sebab ada akibat.
Contoh:
Dua hari berturut-turut hujan deras mengguyur kota Jakarta. Saluran air dimana-mana tidak lancar. Penduduk yang tidak bertanggungjawab membuang sampah ke sungai. Sampah memenuhi sungai sehingga tersumbat. Akhirnya terjadi bencana banjir di kota Jakarta.




Bahasa Indonesia (XI IPA 2)
Senin,
10 Agustus 2009.

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Aku (Simu)

My photo
: Tuang kata, ukir makna, pena menari, acak akal, kaya-karya.

Comments