In

Pengalaman Ku, Pembelajaran untuk Ku

X PM  SMK PUTRA BANGSA




Assalamualaikum sahabat Nawa….
Entah berapa banyak waktu yang terbuang oleh kesia-siaan sampai-sampai menulis pun aku tak kuasa. Berbulan-bulan bahkan setahun lamanya blog ini penuh dengan debu, tak terurus.
Kali ini aku akan menceritakan tentang sebuah pengalaman yang sangat luar biasa. Pengalaman yang sangat menjadi pembelajaran untuk mahasiswa pendidikan di semester akhir seperti saya, ya Praktek Pengalaman Lapangan.
Di masa-masa operasi labioplasty dan palatoplasty Agustus hingga akhir tahun lalu Dr.Krista pernah bercakap-cakap dengan dokter-dokter yang lain, entah percakapan itu untuk sekedar menyemangati atau memang kenyataannya. Beliau bilang aku ini hebat bisa menjalani masa-masa sekolah sampai diperkuliahan, beliau juga tidak menyangka studi yang aku ambil berarah kepada pendidikan karena beliau tahu akhir perjalanan ini akan tertuju kepada anak bangsa. Rasanya title hebat ibu belum layak untuk aku, karena aku sendiri belum tau akhir perjalanan ini akan seperti apa. Karena aku juga tahu bahwa aku tidak sehebat yang mereka pikirkan. Siapapun yang tidak pernah memandang rendah kami para pasien labioplasty dan palatoplasty pasti akan tahu perjuangan hidup kami seperti apa. Di luar sana kami melawan semuanya, menelan semua dengan rasa pahit.  Tidak semua bisa menerima aku sebagai teman, aku yang sering diolok-olok, aku yang sering ditertawakan, aku yang menjadi bahan kasihan, aku yang sering terlihat hina, aku yang pernah menjadi sisaan orang-orang ketika kami disuruh membuat kelompok belajar, aku yang sering dipasang-pasangkan dengan lawan jenis yang menurut mereka kita sama-sama jelek hingga layak dipasangan dan terus menjadi bahan olok-olokan. Aku ingat masa-masa pahit itu, ke sekolah, bermain, dimana pun aku tak jarang pergi ketempat lain hanya sekedar untuk menangis karena ejekan. Memang rasanya title hebat itu belum pantas, karena aku selalu mengakhirinya dengan tangis. Lambat laun aku terus belajar meski tidak pernah menginjak peringkat pertama tapi berulang kali aku pernah masuk 3 besar, aku pernah mewakilkan sekolah di olimpiade matematika (sementara mereka yang merendahkan sibuk dengan mengurusi hidup orang lain karena tidak sanggup mengurusi hidup mereka dengan baik), aku akan buktikan, aku akan yakinkan, mereka yang memandang remeh aku akan takhluk padaku disuatu hari nanti, mereka yang akan lebih dulu meminta dan mendekati karena sadar kemampuan ku seperti apa. Aku tidak pernah membalas hinaan mereka karena aku lebih suka memilih diam, tapi aku membalasnya dengan cara mereka memperlakukan ku dengan menggubris bahwa aku tidak seperti apa yang mereka pikirkan. Apa aku seperti ini karena ini kenginan ku? Bukan kan… karena semua perjuangan hidup ini sudah Allah berikan untuk ku :) dan Allah selalu bersama orang-orang seperti kami, dengan kekuatan yang diberikan-Nya kami mampu melewatinya, meski kadang kami pernah kalah dan menyerah.
Aku tahu aku belum sehebat mereka yang jauh lebih berani dan percaya diri. Setidaknya aku tahu keputusan ku untuk memilih PPL sangatlah tepat, tidak akan ada sebuah kesempatan ini lagi jika aku tidak mengambilnya. Meski sempat ragu dan takut, aku berhasil meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja. Alhamdulillah.
Silih gonta-ganti kelompok, mendatangi sana-sini sekolah, akhirnya SMK Putra Bangsa Depok menerima kami dengan sangat baik dengan sambutan yang hangat. Kelompok kami 8 orang, dari jurusan yang sama yaitu Pendidikan Matematika, dan lika-liku mengakhiri aku dari kelas R8E seorang diri berada di kelompok ini, 6 orang dari kelas R8B, dan satu lagi dari kelas Ekstensi. Kami diberikan kepercayaan untuk mengajar dikelas X. Jadwal mengajar dan kelas yang kami pilih dari hasil rembukkan kami. Aku mendapat kelas X Pemasaran, berbeda dengan jumlah siswa dikelas Multimedia, Akutansi, Perkantoran yang mencapai 30 orang bahkan lebih, kelas ku ini hanya berjumlah 13orang itu pun yang mengikuti pelajaran tidak semua karena 2 0rang setiap harinya mereka mempunyai jadwal menjaga koperasi sekolah, belum lagi yang absen sakit, izin ataupun alfa. Ada yang bilang enak tapi yang bilang gak enak juga ada. Kadang jumlah yang sedikit ini juga jadi bahan ledekan “Kelas Privat/Kelas Bimbel”(dan kami hanya tertawa).
Jadwal mengajar ku Selasa & Rabu jam 06.45-08.05, jadwal piket Senin & Rabu.
Pertama kali masuk kelas, pasti selalu ada tatapan aneh. Dan itu sudah biasa, mungkin tidak dengan mereka yang kaget kenapa aku yang masuk kelas. Menyedihkan ketika aku tahu kelas yang aku pegang selama masa libur panjang tahun baru, Guru yang mengajar mereka tidak pernah masuk-masuk karena sakit. Ada target dari guru pamong di sekolah bahwa selama 8 Pertemuan ini kita membahas 3 Bab, yaitu Persamaan dan Fungsi Kuadrat, Trigonometri, dan Geometri. Mau tidak mau, siap tidak siap, semua tugas itu harus kita lakukan. Dengan sistem pendidikan yang sudah banyak berubah dari materi pun kita sempat kaget di sekolah menengah kejuruan ada materi trigonometri. Dengan kurikulum 13 ini rasa-rasanya materi sesulit ini kurang layak untuk diberlakukan. Dari tatapan aneh itu aku meyakinkan diri dan terus terlihat percaya diri, aku akan mengambil seluruh perhatian mereka, aku tahu pelajaran matematika itu sangat jarang disukai tapi aku terus berusaha membantu mereka untuk sama-sama mencintai matematika. Aku sedniri tidak bisa keras dan galak sama mereka, karena mengajar anak itu tidak selalu dengan ngomel-ngomel, meski aku tahu mengajar dengan kelembutan itu pasti akan mudah diremehkan oleh murid karena mereka akan berpikir “tenang, gurunya gak bakal marah ini kok”. Yang membuat aku senang dengan kelas ini pun mereka sangat respon dan memperhatikan, ya kadang aku tahu ada yang diam-diam membuka handphone, dari sini pun aku belajar mungkin cara mengajar ku masih membosankan karena mereka bisa beralih ke hp. Hari demi hari mereka akan sadar dengan sendirinya, karena untuk menyadarkan itu tidak harus menyadarinya karena semua itu butuh proses dan waktu. Mereka yang semakin memperhatikan, mereka yang mulai tertawa, mereka yang mulai membuat nada-nada saat menghapal konsep sudut, mereka yang antusias maju ke depan. Aku senang di dua pertemuan terakhir anak-anak ini lengkap berjumlah 13 orang :)
Dari tugas pertama yang aku berikan membuat aku belajar bagaimana cara agar mereka tidak mencontek, dengan jumlah siswa yang bisa aku sanggupi maka dihari-hari berikutnya aku tidak memberikan soal yang sama dan benar mereka berusaha mengerjakan dengan sendiri, mereka antusias bertanya terus menerus, dan mereka bisa. :)
Kalian yang kadang berantem, kalian yang kadang kesel satu sama lain, tapi ibu tau kalau kalian saling peduli, kalian saling membantu, tetap kompak ya satu kelas ini, keep solid!
Dari ini semua aku banyak belajar, bagaimana bertanggungjawb mendidik anak dengan penuh, bagaimana susahnya guru ketika tiba hari mereka mengajar pasti mereka akan belajar terlebih dahulu, mempersiapkan diri matang-matang, karena mendidik itu bukan main-main. Meski rasanya tidak banyak yang bisa aku berikan, semoga ada sedikit ilmu dan pelajaran yang bisa kalian ambil, semoga ilmu yang kita pelajari bersama-sama menjadi berkah dan bernilai pahala. “Karena sampaikanlah sedikit ilmu daripada tidak sama sekali”. Dan ketahuilah bahwa seseorang itu akan sangat terlihat senang jika diperhatikan. Karena mereka punya cara tersendiri untuk mendapat perhatian.
Dan nak… ibu tau sampai minggu ini Pak Taufiq (guru matematika) kalian belum bisa masuk, pahamilah bahwa waktu itu sangatlah penting, belajarlah dengan keras untuk memahami pelajaran ini, jangan sia-siakan waktu kalian dengan main-main, karena 2 tahun lagi kalian akan mengalami perjalanan sesuai yang kalian inginkan, entah bekerja atau meneruskan kuliah semua itu butuh bekal yang sangat banyak. Teruslah belajar dengan jujur, karena kejujuran kalian lebih mahal dari nilai kalian yang tinggi. Jangan pernah takut dan malu mendapat nilai yang jelek, Ibu lulus SMA dengan nilai 3 terendah dari 300 murid karena ibu lebih mementingkan kejujuran karena nyatanya bocoran jawaban tersebar dimana saja, percayalah nilai yang kalian dapat dari kemampuan kalian akan sangat terasa bangga, kalian akan menangis karena bangga dan indeks prestasi ibu tiap semester tidak tinggi seperti teman-teman yang lain, memang ada mereka yang pintar mendapatkan ip tinggi tapi ip tinggi karena menyontek juga lebih bamyak, tapi untuk apa nilai-nilai tinggi itu jika kalian tidak bisa mempertanggungjawabkan, ingat semua yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan kelak. Percayalah pada diri kalian sendiri, teruslah belajar karena ibu pun masih banyak belajar dan ibu tetap percaya bahwa kita bisa menjadi lebih baik jika rajin dan terus belajar.
Sampai bertemu dilain waktu anak-anak ibu, terimakasih telah belajar bersama-sama. Semoga kalian menjadi anak-anak yang membanggakan, kelak perjalanan hidup kalian akan tersampaikan pada anak yang kalian lahirkan. Terimakasih atas kesan dan pesan kalian, terimakasih atas doa-doa kalian. Terimakasih, salam hangat dan rindu untuk masa-masa ini Marketing Class, Good Luck – Ibu Siti Munawaroh :)

Seuntai kata dari mereka yang tertulis pada selembar kertas :
Dari Ahmad Alivia (Alif) “Terimakasih bu, semoga sukses dan sehat sehat selalu. Sukses untuk Ibu”

Dari Asykah Anida (Asykah) “terimakasih ibu sudah mengajarkan kami selama ini walaupun hanya sebentar tetapi ilmu yang ibu kasih sangat berharga. Maafkan kami ya bu kalau kami sering berbicara tidak mengenakan dihati ibu, kamu sangat berterimakasih banget bu :) kami harap ibu bisa mengajar kami lagi, kami mencintai ibu Siti Munawaroh :). Jangan pernah lupain Asykah ya bu :) jangan sombong-sombong ya bu nanti sama kita” (Ketua kelas)

Dari Fajar Hidarat (Fajar) “Terimakasih bu, telah mengajarkan kami walaupun hanya sementara ilmu yang engkau berikan sangat berharga bagi kami. Maafkan saya bila saya membuat ibu marah. JUST HAPPY FUN!”

Dari Iwan Hermawan “….” (tidak ada kertas yang ibu terima, mungkin terjatuh)

Dari M. Alfan Zulfan Agamas (Alfan) “Terimakasih buat ibu yang selama ini telah menggantikan tugas pak Taufiq sebagai guru matematika kami. Kami semua mengucapkan terimakasih untuk ibu yang telah membimbing kami dengan baik dengan penuh kesabarab untuk menghadapi sifat  dan sikap kami yang terkadang cukup konyol. Sukses terus buat ibu kedepannya”

Dari M. Fajri Noor (Fajri) “ Terimakasih bu sudah mengajarkan kami disekolah ini. Maaf bila kami suka bercanda tetapi walaupun kami bercanda kalo lagi belajar kami tetap serius mengerjakan tugas dari ibu”

Dari M. Fuad Hadjriansyah (Fuat) “TERIMA KASIH SUDAH MENGAJARKAN KAMI”

Dari Marista Septia Larasati (Laras) “Terimakasih ya bu…. Sudah mengajarkan kami, sudah berbagi ilmu dengan kami, saya seneng ibu sudah mengajarkan kami, saya senang di ajarkan sama ibu. Jangan lupain saya ya bu!!”

Dari Mega Juniarti (Mega) “Terimakasih ya bu, semoga ibu sehat selalu dan menjadi guru yang baik dan atas ilmu yang telah ibu kasih ke kita saya cepat nangkap apa yang ibu berikan ke saya. Terimakasih bu Siti Munawaroh”

Dari Puta Dwi Maulana S (Putra) “Selama ibu mengajar saya selalu memperhatikan dan menurut saya, saya sangat suka belajar matematika dengan ibu karena mudah dipahami dan cepat dimengerti. Terimakasih bu sudah mau mengajar di X PM, terima kasih”

Dari Safitri Indriyani (Fitri) “Makasih ya bu udah ngajarin pelajaran yang paling susah dan sulit dimengerti, sekarang jadi ngerti bu, ibu ngajarnya mudah jadi gampang dipahami. Makasih bu udah ngajarin fitry matematika dengan cara simple terus gampang dimengerti. *semoga kuliahnya dapat nilai-nilai bagus ya bu :), jangan lupain kita ya bu, apalagi fitru :)”

Dari Sarah Pratiwi (Sarah) “Terimakasih ya bu atas pelajaran yang sudah diberikan. Dan pelajaran yang ibu berikan sangat membantu saya dan ibu mengajarkannya dengan sangat baik sehingga saya dengan cepat mengerti. Saya banyak-banyak berterimakasih kepada ibu. Semoga ibu selalu diberikab kesehatan dan menjadi guru yang baik. Thank You Ibu Siti Munawaroh, semoga ibu bahagia selalu”

Dari Valdy Mahendra (Valdy) “Terimakasih bu sudah mengajar dikelas kami, terimakasih ibu telah memberi ilmu kepada saya.”

We Are Family



#JustShare
My team      

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Aku (Simu)

My photo
: Tuang kata, ukir makna, pena menari, acak akal, kaya-karya.

Comments