In SAJAK

Doa dan Luka yang Mengawang


Taukah engkau, aku masih disini karena setia membelai mu
Memenuhi nafsu birahi mu yang kalap
Mengubah diri indah ini menjadi hina
Membuat nama jadi debu dalam ruang

Cinta? Tidak
Aku punya hati, ini untuk buah hatiku
Paksa? Ya
Aku terpaksa karena mahalnya kehidupan telah menamparku
Malu? Tidak
Aku tahu ini salah, dari itu aku berani
Takut? Ya
Aku takut Tuhan Murka, dosa…

Adakah kebenaran pada mereka yang datang?
Merampas kesucian yang terabaikan
Melukai hati yang pedih
Mencoreng nama menjadi nista

Apa mereka terhormat dalam kedudukan?
Mengubah uang menjadi surga
Melampiaskan diri ketubuh ini
Senang dengan apa yang diperbuat

Rayuan mu terlalu indah menutupi kemuakkan ku
Uang mu mekar mengeliling ku
Segenap ku tenggelam dipangkuan mu
Pikiranku terhanyut, buntu

Tak pernakah mereka pikirkan semua
Keluarga, istri, dan anak-anak dirumah
Tak pernakah mereka takut
Akan ajal sewaktu-waktu menjemput

Hawa memang tercipta untuk sang Adam
Tapi bukan ini yang ku mau!
Hawa memang ada untuk menemani sang Adam
Tapi bukan ini yang ku tunggu!
Karena Hawa punya damba yang terangan, damai…

Hentikanlah kau…
Aku ingin kembali…
Mengawali lembar putih bersih
Membuang jauh-jauh kelakuan ini
Menghapus kata-kata bermaki

Mengawali hidup ini kembali
Meski jiwa tak selaras suci
Mengobati yang pernah tersakiti
Meski kenangan ini kan terus membayangi
Oleh dirimu yang terus menghantui

Tuhan, apakah Engkau member akibat yang sama
Aku member, mereka menerima
Aku terkotori, mereka bahagia
Aku lemas, mereka bergairah
Aku hina, lalu mereka apa??!.

Dunia gila dengan pendidikan
Buah hatiku terancam tenggelam|
Aku butuh uang!
Ya! Lembaran-lembaran kertas itu
Aku butuh makan! Butuh bangku sekolah anakku
Dan… dan inilah jalan yang ku tempuh

Rantau beradu nasib
Kota besar terlalu pahit untuk bertahan hidup
Lihat gedung berdasi itu
Tertawa diatas uang
Memaksa semua untuk keluarkan tenaga
Sedang mereka masih berlaga dibalik gedung terhormat
Memakan apapun yang mereka mau
Setia memakan honor bermula uang rakyat
Sedang mereka tak sedikit pun setia, apatis!
Orang yang terlihat pandai berilmu
Berbiak oleh omongan bual belaka
Janji palsu itu terulang kembali
Kini diperbuat oleh mereka
Ikut heboh dengan kemajuan Negara-negara
Mendadak mengharuskan apa yang mereka mau
Pendidikan! Pendidikan! Pendidikan menjadi nomor satu
Berolehbahwa uang akan dilenyapkan soal ini

Terlihat sangat menggiurkan
Seolah ambisi menekankan akan kehausan
Menyuruh…. Tapi mengabaikan!

 Ancaman dunia memaksa kerja
Tanpa peduli batin menyiksa
Hanya gubrak-gubruk yang telah terhalang
Tanpa ada rasa iba yang telah terhalang

Semua orang kau suruh untuk selesaikan
Memberantas kami yang menodai bangsa ini
Menyeret kami dalam binaan belakang sel
Terlepaskan kembali…
Melirik tubuh ini dengan nafsu
Mulai gatal menyentuh kulit yang semakin mendebu
Terlihat impas saat kau beri kami kesempatan untuk menghirup udara segar
Kau harusnya bertugas dan yang kau tugasi justru diri ini
Menghirup udara wangi tubuh ini
Ternodai kembali…
Buat laporan kau akan membasmi kami lagi
Sampai ruang kau ubah laporan menjadi penyerahan diri menikmati tubuh ini
Ternodai kembali…

Di depan mereka kau berlagak benar dan tegas
Di depan kami kau merasa lemas
Di depan mereka kau buka aib yang membuat otak penat
Itulah penyakit bejat aparat

Lihat diri ini masih memfosir tenaga
Kuatir mendadak semua kan terhenti
Kesewenang-wenangan yang kapanpun bisa terjadi
Inilah penyakit sang raja.

Ibu… Bapak… Anakku tahu
Dirumah tua itu mereka duduk menunggu
Tanpa pernah bertanya jabatan
Tanpa menaruh rasa curiga
Kapanpun keaiban itu bisa terbuka


Anakku… maafkan Ibu
Saat berpisah dengan bapakmu Ibu memilih kau ikut bersamaku
Ibu tahu jika kamu ikut dengannya entah apa yang akan dilakukan
Maafkan Bapakmu…
Ibu takut dijalan depan sana kau akan mengalaminya
Ibu takut apa yang Bapak mu lakukan pada kembang-kembang itu terjadi pada diri mu
Bapak mu memang kejam telah mencampakan kita
Tak berfikir untuk menyongsong masa tua bersama
Anakku… maafkan Ibu
Kau harus tetap tinggal dirumah tua ini dengan mereka
Disaat Ibu bersusah payah mencari nafkah diluar sana
Maafkan Ibu, Ibu terpaksa berbohong agar kamu tak kecewa
Ibu tahu kau akan malu jika mengetahuinya
Karena cuma ini yang bisa Ibu lakukan
Ibu tak bisa membawa kamu menjalani hari bersama

Anakku…
Biar, biarlah Ibu saja menahan sesak batin ini
Menjalani meski tak mengingini
Bahagia meski hati ini teriris sembilu
Kuat meski semua terasa penat
Bangga meski menyimpan beribu luka
Merasa cinta padahal tak sedikit pun menyimpan rasa luka

Keinginan hidup bersama mu teramat kuat
Sebab kau obat pemberi semangat
Bantu Ibu bicara pada Tuhan
Sampaikan doa untuk mendapat ridho-Nya
Terangi Ibu dalam sinar doa mu
Sebelum tubuh ini termakan waktu.

Bahrul hayat ini luas
Pekerjaan susah di dapat
Pahit getir terlamapu kabut
Terpaksa aku memilih jalan ini

Tertunduk…
Rasa sakit itu kembali terngiang
Kejadian itu kembali menepi
Detik-detik keputusan itu kembali menghampiri
Kata haram itu terlanjur terucap
Ya… cerai
Berkorban sang buah hati

Cinta telah membuat ku buta
Tak setia itu seolah tak pernah ada
Kepercayaan pada sang kasih itu sempurna
Tak terbayangkan bahwa ia akan melakukannya
Pergi… dengan janji palsu
Mengabaikan rahim yang telah ia buahkan
Menjalin hubungan mesraaa dibelakang
Tanpa ku ketahui sifat belangnya
Sempurna… menjiwa…

Tuhan tahu maksudku
Bakan Tuhan setia menemaniku
Larut dalam segala permainan bumi
Dalam harta yang berkerlip warna-warni
Beralasan sang buah hati

Keadilan Tuhan benar adanya
aku telah berbuat dosa
Azab Tuhan telah terasa
Tapi ku harus bertobat memohon pada-Nya
Keterpaksaan hati ini
Akankah masih menyisakan titik terang itu?
Perlahan menjauh berubah gelap

Tabiat kehampaan merajai kehidupan
Resah, penuh penderitaan
Hati yang gelisah ketakutan
Jiwa yang kering oleh kenafsuan

Meski penyakit menempel di diri ini
Aku tetap damba puasa
Anganku cukup sederhana
Bahagia bersama keluarga

Kaki ini menapak cukup jauh
Jiwa ini pun terlepas
Terbayang masa-masa sulit itu
Awal derita jiwa dan rohani ku

Mengapa ada pekerjaan bak neraka didunia ini
Merasa panas saat api menyentuh kulit
Membuat semua terlihat menjijikan
Tapi ku tetap melakukan

Saat datang cahaya itu
Hati tergerak tertuju
Puih-puih doa pun terlantun
Merauk semua kesempatan

Mata ini masih sempurna melihat
Bibir ini masih mampu menyentuh
Tangan ini masih mampu menggapai
Keadaan ini mendorongku kembali

Merintih saat-saat puncak tiba
Melemah saat-saat abis tenaga
Menangis tertekan kembali
Semua ini menyiksa hati

Aku yakin teramat sangat
Kau turuni aku dikemaksiatan
Tuk jalani hidup yang berat
Beruji akan patuh dan taat

Cukup aku yang melakukan
Aku tak ingin ini menurun pada anak-anakku kelak
Aku tak ingin Kau beri ruang kosong dimasa depan
Aku tak mengerti, Ibu Bapak tak pernah begini

Dalam kerjaku masih sisipkan doa
Agar Kau tahu diri ini tetap mengingat-Mu
Meski aku pun tahu hukuman akan tetap Kau turunkan
Bekerja sambil berdoa itu semakin membuat diri hina

Meski prahara datang silih berganti
Abu debu silih berganti terucap
Kehormatan yang tak dipedulikan
Sanjung cemooh secara halus menjadi makanan hari

Mata yang tertuju saat melihat tubuh ini tiba
terpandang tatapan benci nan menggila
Kehidupan mereka seolah telah sempurna
Sehingga hanya aku yang tercela

Semua telah ku lewati
Asam manis pahit hidup ini
Dipandang sebelah mata
Itu semua telah biasa

Tak bisakah mereka berlogika
Tak bisakah mereka mencerna
Hidup ku memiliki jalan berbeda
Hidup ku tak seharmonis mereka

Kampung halaman didepan mata
Berjumpa sang buah hati disana
Riang tanpa mengetahui ssemua
Pekerjaan ku diluar sana

Tuhan ampuni aku
Aku tahu ini salah
Aku tahu ini berdosa
Kesalahan ku adalah mengetahui itu salah
Kebodohan ku adalah melakukan apa yang seharusnya tak ku lakukan

Tempat dosa nan indah menyepi
Menjauh dari keramaian noda
Pergi mendekat kerumah tua
Bersimbah memohon doa

Peluh, aku rehat sejenak
Jelang petang berkah ini telah wangi semerbak
Kini tiba saat tadah tangan meninggi
Dengan wajah sempurna menganga

Puntung batang berbara
Siap aku lepaskan sementara
Mengingat buah hati kan terjaga
Akan ku lepas bau hina jiwa

Saat sang hari raya tiba
Berharap Tuhan berbaik hati, niat hati kembali suci
Dengan meratapi… lusuh menyentuh kitab abadi
Untuk basuh semua lara petaka
Selang waktu kaidah putaran berjalan sempurna

Gema takbir berkumandang
Ku lirik semua padan
Terhanyut rasa bangkit
Keinginan kembali terpajang

Dimana sang bulan berkah telah menampakkan wujudnya
Aku gembira
Ini waktu yang ku nanti untuk kembali….

Tuhan…. Ampuni aku
Aku telah mempermainkan hidup yang telah Kau beri
Aku terlalu naïf dalam hidup ini
Akui diri ini sulit kembali dengan uang yang terus membayangi

Tuhan… Tegur aku sedikit
Aku tak mau terlampau jauh
Aku tak mau diri ini setia pada pekerjaan ini
Aku tak ingin murka-Mu menanti diujung sana

Memanfaatkan saat-saat seperti ini
Mencoba memilih tujuan diakhir hari suci
Tolonglah aku…
Jangan Kau biarkan aku jatuh cinta pada pekerjaan ini

Oh, Alam…
Kau lihat semua yang ku lakukan
Kau berbaik hati meminjamkan tempat diluar sana
Rela menjamur hingga semua terbawa suasana
Menarik semua kawan yang juga sedang membutuhkan

Hidup itu Kau yang kuasai
Kau takdirkan semua dalam pena-Mu
Kau beri penghapus agar makhluk mengubahnya sendiri
Kau tetap menemani jiwa-jiwa yang berhembus oleh debu

Iba…
Sakit…
Perih…
Pilu…
Sunyi…
Gelisah…
Mereka…
Tubuh…
Rindu…
Buta…
Uang…
Debu…
Sujud…
Kembali…

Oh Tuhan, kenapa tak Kau takdirkan aku pada seseorang yang setia
Lihat semua ini terasa memilukan
Hati ini tercabik oleh pengkhianatan
Tak adakah niat Kau ubah jalan hidup ku?

Tiada hal yang mereka tahu
Kerumunan orang-orang disisi rumahku
Yang mereka satukan hanya kompaknya ucapan hina
Tanpa tahu hati ini masih punya rasa

Tuhan…
Jika semua ini telah Kau atur
Aturlah jua pandangan mereka
Aturlah jua mimik dan tutur kata mereka
Aturlah seindah angan ku agar ku masih mampu berdiri kokoh
Sendiri….

Ini takdirmu … Bukan! Ini yang ku pilih
Ini sudah jalanmu… Bukan! Aku yang mengarahkan
Ini semua telah ku lewati meski ku tak tahu berawal dan berakhir dimana beban hidup ini

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Apa yang terjadi?

Banyak perubahan yang aku lalui hari ini ya Allah.
Apa yang sedang terjadi?
Ini kah salah satu jalan terbaik Mu?

Terimakasih, setidaknya rasa sakit itu perlahan mulai hilang.
Meski aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Meski aku tidak tahu apa yang Engkau rencanakan untuk ku, untuk tubuh ini.

Terimakasih, setidaknya aku belajar dari kesepian ini.
Sepi ya Rabb :( aku merasakannya sekarang.
Apa yang sedang terjadi? pada ku? pada mereka?
Keganjalan ini membuat aku terus berfikir.

Aku cuma bisa minta maaf, jika berbuat salah.
Aku cuma bisa berkhayal, jika semua ini tidak asing untuk aku lalukan.
Aku cuma bisa diam, atas perubahan yang terjadi hari ini.
Aku cuma bisa melihat dari jauh, dan tetap diam memperhatikan.
Aku tahu... tapi aku berusaha untuk tidak mengetahuinya.
Aku berusaha cuek... tapi aku sebenarnya peduli.

Kenapa dalam suatu hubungan selalu terjadi suatu perubahan?
Apa ini akhir dari sebuah permulaian?
Kenapa ???
Apa yang terjadi?

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Ekonomi Islam, Politik Islam, Ilmu Tasawuf, Bacaan Sholat.



1.       Ekonomi  Islam
Ekonomi Islam adalah cara hidup yang serba cukup, Islam sendiri menyediakan segala aspek eksistensi manusia yang mengupayakan subuah tatanan yang didasarkan pada seperangkat konsep Hablum  min-Allah wa hablum min-Annas, yang berkaitan tentang tuhan, manusia dan hubungan keduanya (tauhidi). Matra ekonomi Islam menempati kedudukan yang istimewa.  Karena Islam yakin bahwa stabilitas universal tergantug pada kesejahteraan material dan sepiritual manusia. Kedua aspek ini terpadu dalam satu bentuk tindakan dan kebutuhan manusia.Aktivitas antar manusia termasuk  aktivitas ekonomi terjadi melalui apa yang di istilahkan oleh ulama’ dengan  mu’amalah (intrataksi) pesan al-quran dalam aktivitas ekonomi 
“ Dan  janganlah  kamu  sekalian  makan  atau   melakukan   interaksi  ekonomi di antara kamu  dengan jalan    yang bathil ” (Q: S. Al Baqoroh   : 188)
Dasar Hukum Ekonomi Islam:
a.       Al-Qur’an, dasar  hukum utama konsep ekonomi islam karena Al-Qur’an merupakan ilmu pengetahuan yang berasal langsung dari Allah. Beberapa ayat dalam Al-Qur’a merujuk pada perintah manusia untuk mengembangkan sistem ekonomi yang bersumber pada hukum islam. Diantaranya terdapat pada QS. Fuskilat: 42, QS. Az-Zumar: 27, QS. Al-Hasy:22.
b.       Hadist dan sunnah, sebuah perilaku Nabi yang tidak diwajibkan dilakukan oleh manusia, namun apabila mengerjakannya manusia akan mendapat pahala. Keduanya dijadikan dassar hukum islam mengingat Nabi Muhammad SAW sendiri adalah seorang pedagang yang sangat layak untuk dijadikan panutan pelakuekonomi modern.
c.        Ijma’, sebuah prinsip hukum baru yang timbul sebagai akibat adanya perkembangan jaman. Ijma’ adalah konsesus baik dari masyarakat maupun cendekiawan agama, dengan berdasar pada Al-Qur’an sebagai sumber  utama.
d.       Ijtihad atau Qiyas, sebuah aktivitas dari para ahliagama untuk memecahkan masalah yang muncul dimasyarakat, dimana masalah tersebut tidak tersebut secara rinci dalam hukum islam. Ijtihad berperan untuk membuat sebuah hukum yang bersifat aplikatif dengan dasar Al-Qur’an Hadist sebagai sumber hukum yang bersifat normatif.

2.       Politik Islam ( Prinsip-prinsip pemerintahan dalam Islam)
“Politik adalah pengetahuan yang mencangkup kekuasaan untuk mengajak suatu lembaga mengikuti aturan yang ada.”
Prinsip- prinsip dasar pemerintahan
Al-Qur’an dan sunnah Rasul tidak mengatur secara terperinci dan secara tekhnis bagaimana melaksanakan kekuasaaan itu. Al-Qur’an dan sunnah Rasul hanya menggariskan prinsip-prinsip dasar  yang bersifat umum tentang kekuasaan dan pemerintahan. Prinsip-prinsip dasar tersebut antara lain musyawarah, persamaan dan keadilan hokum, keadilan sosial, amanah, manfaat, kebebasan mengemukakan pendapat, perlindungan jiwa, dan harta penduduk dan pengawasan rakyat. Yang semua ini terkait dengan Tauhid, Rukun Iman, dan Akhlak Islam.

3.       Kajian ilmu tasawuf , Pengertian ilmu tasawuf, hubungan Akal (Bersumber Nisby relative) dan Wahyu (Bersumber dari Allah, absolute mutlak)
Ilmu Tasawuf
Salah satu sendi pokok dalam Islam selain ilmu tauhid dan fiqih adalah tasawuf yang merupakan intisari dari syariat yang menjadi sendi utama dalam ajaran yang telah disampaikan oleh rasulullah SAW.
Tasawuf dilihat dari katanya merupakan masdar(kata jadi) dari fi’ilnya: “tashawwafa-yatashawwafu-tashawwufan”. Kata “tashawwafa-yatashawwafu” adalah fi’il madzi biharfaini(kata kerja tambahan dua huruf) yaitu: ta’ dan tasydid yang sebenarnya berasal dari kata kerja asli tiga huruf yang berbunyi: “shaafa-yashuufu” menjadi  “shaufan”(mashdar) yang artinya: mempunyai bulu yang banyak. Perubahan dari kata “shaufa-yashuufu-shaufan” menjadi “tashawwafa-yatashawwafu-tashawwufan” dalam istilah kaidah bahasa arab memiliki arti menjadi atau berpindah.
Definisi Tasawuf menurut Etimologi :
“Ilmu untuk mengetahui keadaan jiwa baik dan buruknya, mengetahui bagaimana membersihkan jiwa dari kotorannya dan memperindah jiwa dengan sifat-sifat yang terpuji. Dan untuk mengetahui cara/proses perjalanan menuju Allah”.
Objek Kajian ilmu Tasawuf:
Objek kajian tasawuf adalah tuhan, yakni upaya-upaya pendekatan terhadap-Nya. Pekerjaan hati (gerak-gerik hati) dan panca indera dalam konteks pembersihan dan penyuciannya.
ilmu tasawuf adalah ilmu yang lebih menkankan rasa dari pada rasio. Oleh sebab itu, filsafat dan tasawuf sangat distingtif. Bahasa tasawuf sering tampak aneh bila di lihat dari aspek rasio. Sebagian pakar mengatakan bahwa metode ilmu tasawuf adalah intuisi atau ilham, atau inspirasi yang datang dari tuhan. Kebenaran yang di hasilkan berkembang ilmu tasawuf di kenal dengan istilah kebenaran hudhuri, yaitu sesuatu yang kebenaran objeknya dating dari dalam diri subjeknya sendiri. Ilmu seperti ini dalam sains di kenal dengan ilmu yang di ketahui bersama atau tacit knowledge, dan bukan ilmu professional. Tasawuf selanjutnya berkembang menjadi tasawuf praktis dan tasawuf teoritis. tasawuf lebih berperan sebagai ilmu yang member kepuasan kepada orang yang telah melepaskan rasionya secara bebas karena tidak di peroleh apa yang ingin di carinya. ilmu tasawuf di temukan pembahasan jalan atau metode praktis untuk merasakn keyakinan dan ketentraman, serta upaya menyelamatkan diri dari kemunfikan. Dalam kaitannya dengan ilmu kalam, ilmu tasawuf berfungsi sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman kalam. Dengan demikian ilmu tasawuf merupakan penyempurna ilmu tauhid jika di lihat bahwa ilmu tasawuf merupakan sisi terapan rohaniah dari ilmu tauhid. Ilmu kalam pun berfungsi sebagai pengendali ilmu tasawuf. Oleh karena itu jika timbul suatu aliran yang bertentangan denga akidah atau lahir suatu kepercayaan baru yang bertentangan dengan Al-qur’an dan As-sunnah. Selain itu ilmu tasawuf mempunyai fungsi sebagai pmberi kesadaran rohaniah dalam perdebatan-perdebatan kalam. Sebagaimana di sebutkan bahwa ilmu kalam dalam dunia islam cenderung menjadi sebuah ilmu yang mengandung rasional di samping muatan naqliah. Di snilah ilmu tasawuf berfungsi member muatan rohaniah sehingga ilmu kalam tidak di kesani sebagai dialetika ke islaman belaka, yang kering kesadaran penghayatan atau sentuhan secara qabliah. Jika cahaya tauhid telah lenyap akan timbulah penyakit-penyakit qalbu, seperti ujub, congkak, riya , dengki, hasud dan sombong. Dari sinilah dapat di lihat bahwa ilmu tauhid merupakan jenjang pertama dalam pendakian menuju Allah (pendakian para kaum sufi). Menurut nama tuhan Ar-rahman dan Ar-rahim, pada aplikasi rohaniahnya merupakan sebuah sifat yang harus di teldani. Jika sifat Ar-rahman di aplikasikan, seorang akan memandang orang yang durhaka dengan kelembutan bukan kekasaran, melihat orang dengan mata rahim, bukan dengan mata yang menghina. Dengan ilmu tasawuf semua persoalan dalam kajian ilmu tauhid terasa lebih bermakna tidak kaku tetapi ,lebih dinamis dan aplikatif.
Buah dari Ilmu Tasawuf:
Membersihkan hati, mengenal alam gaib dengan merasakan dan meraihnya, selamat di akhirat serta bahagia dengan
Ridho Allah SWT.
Keutamaan Ilmu Tasawuf:
Bahwa Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang mulia dihubungkan dengan yang lainnya. Karena ilmu Tasawuf berkaitan dengan Mengenal Allah dan Mencintai-Nya.
Nisbat/Korelasi Tasawuf dengan Ilmu yang lainnya:
1.    Ilmu Tasawuf, Ilmu asal dan menjadi syarat ilmu yang lainnya.
2.    Ilmu Tasawuf bagaikan ruh bagi ilmui-ilmu yang lainnya.
Peletak Dasar Ilmu Tasawuf :
Allah SWT dan mewahyukannya kepada Rosululloh SAW dan para nabi sebelumnya. Karena ilmu Tasawuf sebagai ruh bagi syari’at dan agama-agama yang diturunkan.
Nama Ilmu Tasawuf:
Diambil dari lafadz ‘soffa’ yang berarti bersih.
Sumber ilmu Tasawuf:
Bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah dan atsar dari orang-orang yang terpilih
Hukum Ilmu Tasawuf:
Dalam perspektif agama adalah wajib ‘Ain bagi setiap muslim.
Masalah-masalah Ilmu Tasawuf :
Meliputi seluruh pengantar pembahasan tentang sifat hati dan istilah-istilah tasawuf seperti zuhud, wara’, mahabbah, dan lain-lain.

Hubungan Akal dan Wahyu
Akal adalah daya pikir untuk memahami sesuatu, yang di dalamnya terdapat kemungkinan bahwa pemahaman yang didapat oleh akal bisa salah juga bisa benar. Wahyu adalah firman Allah yang disampaikan kepada nabi-Nya baik untuk dirinya sendiri maupun untuk disampaikan kepada umat. Pengetahuan adalah hubungan subjek dan objek, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang telah teruji secara ilmiah dan kebenarannya jelas.
Akal dan wahyu digunakan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan bagi umat manusia. Antara akal dan wahyu terdapat ruang dimana keduanya dapat bertemu dan bahkan saling berinteraksi dan terdapat ruang dimana keduanya harus berpisah. Pada saat wahyu merekomendasikan berkembangnya sains dan lestarinya budaya dengan memberikan ruang kebebasan untuk akal agar berpikir dengan dinamis, kreatif dan terbuka, disanalah terdapat ruang bertemu antara akal dan wahyu. Sehingga hubungan antara akal dan wahyu tidak bertentangan akan tetapi sangat berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, bahkan kedua-duanya saling menyempurnakan.
Kekuatan Akal : Mengetahui Tuhan dan sifat-sifat-Nya;  Mengetahui adanya kehidupan di akhirat;  Mengetahui bahwa kebahagian jiwa di akhirat bergantung pada mengenal tuhan dan berbuat baik, sedang kesngsaran tergantung pada tidak mengenal tuhan dan pada perbuatan jaha; Mengetahui wajibnya manusia mengenal Tuhan; Mengetahui kewajiban berbuat baik  dan kewajiban pula menjauhi perbuatan jahat untuk kebahagiannya di akhira; Membuat hukum-hukum yang membantu dalam melaksanakan kewajiban tersebut.
Kekuatan Wahyu : Wahyu ada karena ijin dari Allah, atau wahyu ada karena pemberian Allah; Wahyu lebih condong melalui dua mukjizat yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah;  Membuat suatu keyakinan pada diri manusia; Untuk memberi keyakinan yang penuh pada hati tentang adanya alam ghaib; Wahyu turun melalui para ucapan nabi-nabi.

4.       Kutipan Bacaan Sholat
DOA IFTITAH
ALLAAHU AKBAR KABIIROO WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIROO WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA.
Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.
INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHOROS SAMAAWAATI WAL ARDHO HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN.
Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.
INNA SHOLAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN.
Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta.
LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.
Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.
AL-FATIHAH
BISMILLAAHIR RAHMAANIR ROHIIM.
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
AL HAMDU LILLAAHI ROBBIL ‘AALAMIIN.
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Semesta Alam.
ARRAHMAANIR ROHIIM.
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.
MAALIKIYAUMIDDIIN.
Penguasa Hari Pembalasan.
IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU.
Hanya Kepada-Mu lah Aku Menyembah Dan Hanya Kepada-Mu lah Aku Memohon Pertolongan.
IHDINASH SHIROOTHOL MUSTAQIIM.
Tunjukilah Kami Jalan Yang Lurus.
SHIROOTHOL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHOOLLIIN. AAMIIN.
Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, Bukan Jalannya Orang-Orang Yang Kau Murkai Dan Bukan Pula Jalannya Orang-Orang Yang Sesat.
R U K U’
SUBHAANA ROBBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH.    - 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.
I’TIDAL
SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH.
Semoga Allah Mendengar ( Menerima ) Pujian Orang Yang Memuji-Nya ( Dan Membalasnya ).
ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.

SUJUD
SUBHAANA ROBBIYAL A’LAA WA BIHAMDIH.    - 3 x
Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD
ROBBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII  WAHDINII  WA’AAFINII  WA’FU ‘ANNII.
Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.
TASYAHUD AWAL
ATTAHIYYAATUL MUBAAROKAATUSH SHOLAWATUTH THOYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WAROHMATULLAAHI WABAROKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHOOLIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !.
TASYAHUD AKHIR
ATTAHIYYAATUL MUBAAROKAATUSH SHOLAWATUTH THOYYIBAATU LILLAAH.
Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah.
ASSALAAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WAROHMATULLAAHI WABAROKAATUH.
Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi.
ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHOOLIHIIN.
Semoga Keselamatan ( Tetap Terlimpahkan ) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh.
ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR ROSUULULLAAH.
Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah.
ALLAAHUMMA SHOLLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD ( tasyahud awal )  WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarga Penghulu Kami Nabi Muhammad.
KAMAA SHOLLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBROOHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBROOHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.
Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya.
KAMAA BAAROKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBROOHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBROOHIIM.
Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya.
FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID. YAA MUQALLIBAL QULUUB. TSABBIT QALBII ‘ALAA DIINIK.
Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia. Wahai Zat Yang Menggerakkan Hati. Tetapkanlah Hatiku Pada Agama-Mu.


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Aku (Simu)

My photo
: Tuang kata, ukir makna, pena menari, acak akal, kaya-karya.

Comments