In

Trauma :(

Sebelumnya, maaf banget. Hari ini, hari di saat menuliskan ini, hari yang tak bakal disangka kalau aku akhirnya mengingkari janji. Janji di suatu  chat facebook itu. Janji soal tidak akan menuliskan cerita kembali untuk dia. Yaa.... dia.

16-17 Maret 2013. Aku memutuskan untuk ikut acara Mata Matkusi Unitas Matematika itu. Siapa saja aku coba ajak, terutama Labil'ers. Dari 7 anggota labil'ers cuma aku dan dia yang ikut. Dan dari kelas kami hanya 7 orang yang ikut.
Awal keberangkatan yang menyibukkan. Bahkan panitia sendiri pun masih sibuk dengan menunggu dosen kita yang masih ada jam mengajar untuk melepas kepergian kita. Hingga akhirnya kita semua menunggu lebih lama dari awal keberangkatan semula.
Entah, aku tak sanggup mrnceritakan semuanya, ini sangat panjang. Intinya hari pertama kita di Cisarua-Bogor kita semua merasa senang, meski badan sangat melelahkan. Acara hari pertama berakhir di Api Unggun.  Hari kedua, dimana pagi buta kita dibangunkan untuk sholat tahajud lanjut sholat subuh lanjut materi motivasi di pagi hari lanjut jalan-jalan pagi sehat mendaki bukit lanjut kepermainan pos demi pos hingga kolam renang.
Disini, kita semua kumpul untuk mengakhiri acara. Berdiri di pinggiran kolam renang. Dari kelas E satu per satu iseng menceburkan diantara kami. Hingga tinggal aku dan Intan yang belum. Saat MC mengumumkan bahwa disini saatnya panitia memberi kebebasan untuk kita bermain-main air sampai waktu jam makan siang. Intan dan aku memberanikan diri untuk menanyakan langsung pada kakak MC bahwa kita boleh mandi atau tidak. Kakak MC melihat aku dan intan masih kering, tak basah sedikit pun dengan air kolam renang. Melihat itu kakak MC langsung bilang "Gimana kalo sebelum mandi kita main basah-basahan dulu" dan tangan aku pun langsung dipegang. Mendengar aku teriak histeris justru teman-teman kelas ku malah semangat menghampiri dan segera memegang kedua kaki dan tangan ku. Berontak? sungguh itu tidak bisa, dengan kondisi capek setelah perjalanan pagi itu belum lagi jumlah mereka yang memegangi aku empat orang. Mereka yang menggotong badan ku dari luar arena kolam renang pun semangat berjalan menuju kolam renang. Aku? pasrah? hanya bisa teriak sebisa mungkin. Hinggaaaaaaaaa...... hingga tubuh ini tercemplung dalam air itu. Mereka bahagia. Aku yang dengan kondisi seperti ini tak bisa menyeimbangi. Lemas. Berusaha menahan agar tak meminum air tapi percuma. Air pun masuk ketelinga, masuk ke hidung, bahakan mulut yang aku coba tahan akhirnya terbuka dan aku meminum beberapa teguk air itu. Kejadian ancol waktu kecil, kejadian dipantai itu tiba keembali saat aku berada dalam air. Hingga mata yang aku coba untuk tetap buka menutup dengan sendirinya.
Badan ku sudah ada di pinggir kolam renang kembali, aku mendengar suara mereka. aku takut :'( sungguh... ketika sadar aku hanya bisa menangis :'( Syukurlah aku bisa meneluarkan sedikit air yang aku minum, aku tersendak, dan aku sadar. Kak Tia orang yang pertama kali aku lihat. Menanyakan kondisi aku, Kakak-kakak PMI pun membawa aku keluar dari kolam renang. Penglihatan ku masih kurang jelas. Ake menuju kamar. Mandi.
Dia langsung minta maaf, mereka semua langsung minta maaf. Aku yang seketika benci dengan mereka tak mendengar ucapan mereka. Ini amat membencikan. Lebih lagi mereka tahu aku tidak bisa berenang. Lebih lagi soal dia yang bilang kalau "demi Allah" dia tidak akan melakukan itu. Tapi apa? pernahkah dia memikirkan, bahwa kematian bisa terjadi kapan saja? bahkan banyak yang mati dengan urusan air ini. Jika Allah menakdirkan semua, itu akan terjadi kapan saja, termasuk dikolam renang ini. Tapi Allah sendiri pun masih berbaik hati, mengirimkan mereka yang dengan cepat membantu aku keluar dari dalam sana. Berbaik hati dengan kehidupan yang masih bisa aku rasakan. :'( :'(
Trauma itu datang kembali ya Allah :( bertahun-tahun aku coba hilangkan semua rasa takut itu, dan hingga akhirnya aku bisa melupakan tapi kejadian siang itu membuat semua kembali :( sungguh aku takut. Bukan takut karena alam yang Engkau ciptakan, tapi....

Ya Allah, ini pula yang aku takutkan. Bermusuhan dengan dia. Membenci dia. Dia teman kampus yang pertama kali peduli sama aku. Dia yang sering tidak akur saat ngumpul. Ketakutan jika Aku dan dia suatu saat nanti akan benar-benar marah besar. membenci. Sungguh aku takut.Dan ini terjadi.
Semua teman yang kenal aku juga tahu, detik itu juga pasti aku langsung memaafkan siapa yang salah. Tapi rasa benci dan kesel itu yang membuat aku diam. Membuat seolah aku tak memaafkan.
Dan maaf itu harusnya dia minta langsung kepada Engkau ya Rabb...

Aku belum berani beranjak.... bantu aku untuk semua ini.

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In

Burung Hantu (=3=)

Assalamualaikum kawan, kalian tahu?, aku suka sekali memakai bros burung hantu untuk mempermanis nuansa kerudung yang aku kenakan. Ini sudah terjadi sejak aku duduk di bangku SMA kira-kira tahun 2009. Aku sempat mengkoleksi beberapa bros, sayang perlahan bros burung hantu ku menghilang satu per satu. Dan terakhir aku memakai bros itu akhir bulan februari 2013 ini.
:) tapi tenang, masih ada kesempatan bukan untuk memburu tempat aksesories diluar sana.
Entah mengapa, aku suka. ya AKU SUKA dengan gaya ku sendiri. (=3=)

BURUNG HANTU

Di dunia barat, hewan ini dianggap simbol kebijaksanaan, tetapi di beberapa tempat di Indonesia dianggap pembawa pratanda maut, maka namanya Burung Hantu.

Mata yang menghadap ke depan, sehingga memungkinkan mengukur jarak dengan tepat; paruh yang kuat dan tajam; kaki yang cekatan dan mampu mencengkeram dengan kuat; dan kemampuan terbang tanpa berisik, merupakan modal dasar bagi kemampuan berburu dalam gelapnya malam. Beberapa jenis bahkan dapat memperkirakan jarak dan posisi mangsa dalam kegelapan total, hanya berdasarkan indera pendengaran dibantu oleh bulu-bulu wajahnya untuk mengarahkan suara.









Heyy... aku juga berencana mengoleksi kalung burung hantu. Indah bukan? (=3=)











 

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Aku (Simu)

My photo
: Tuang kata, ukir makna, pena menari, acak akal, kaya-karya.

Comments