In SAJAK

A Poem: A Noble Train Coach - Aku (Simu) | Puisi Terjemahan


A Noble Train Coach
Gerbong Mulia

By Me (Simu)
Karya Aku (Simu)

The gap between the platform edge and the steel door
Celah antara peron dan pintu besi
Steps and feet
Langkah dan pijak kaki
Upright in idiology
Tegak dalam idiologi
Stare at promises that stand
Menatap janji-janji berdiri

Down there
Di bawah sana
Not underground
Bukan di bawah tanah
Railway tracks, gravel, and iron wheels, they seems just don't care
Jalur, kerikil, dan roda tak peduli
This soul carries the power of armor
Jiwa ini membawa baju prokurasi
Not worm but used by itself
Tidak dikenakan tapi memakainya sendiri
Only for my self
Hanya diri sendiri

It's the almightly God's destiny, is not forced
Takdir kuasa, bukan kemala
Live for the world and heaven
Hidup untuk dunia dan surga
And hell is not only about sin
Neraka bukan hanya dosa
.....................
Kerangka-kerangka durjana

There is disappointed in despair
Ada kecewa dalam asa
There is a happy forgetfulness
Ada lupa dalam bahagia
There is deception in power
Ada tipu dalam daya
There is a fake in the drama
Ada palsu dalam drama

Know wrong in each direction
Tahu salah di tiap arah
Know the time of each service
Tahu waktu di tiap ibadah
Know yourself in every anger
Tahu diri di tiap amarah
Know the results in every duty
Tahu hasil di tiap amanah

This is not about why but about who
Bukan tentang mengapa, tentang siapa
This is not about why but about prayer
Bukan tentang kenapa, tentang doa
This is not about how but about desire
Bukan tentang bagaimana, tentang usaha
This is not about where, this is about a noble heart
Bukan tentang dimana, tentang hati yang mulia

A smile that left a dimple
Senyum yang menyisakan lesung
It is only a sign or empty hallway?
Sekedar kosong atau lorong
Only God know
At the end
Clean word roots
Akhir kata yang bersih
Should be ending with the sacred word
Akhir kata yang suci






Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In CATATAN SEMASA PENDIDIKAN

CONTOH DIAGRAM BATANG DAUN, KOTAK GARIS, HISTOGRAM, POLIGON FREKUENSI, DAN OGIVE




Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In KAFETARIA SAJAK

Hutan Hujan - Aku (Simu) | Coffee Shop di Kota Bogor


Dalam sekat-sekat
Dada tercekat
Basah berkat derai sari
Tak hanya pipi, juga hati

Cemas berbuah cedera
Tak hanya memar, tapi menganga
Tak peduli meninggalkan sakit
Dan berapa banyak jahit

Meski semua pelik
Banyak konflik
Rasa punya konotasi
Kembali tanpa konfirmasi

Kala disana
Di daratan luas semua berkelana
Tumbuh rasa berwarna menjadi rimba
Tak terduga

Pohon katresnan menjulang tinggi
Mereka yang tak peka melihat sisi sepi tak berpenghuni
Salah tak konsolidasi bersama panca indera

Daun-daun pekat tumbuh dan gugur
Duri-duri kian runcing dan besar
Akar-akar menjalar dan mengikat
Bunga-bunga timbul dan tanggal

Mencintai dan dicintai
Berproses seperti air turun membasahi
Hadir lebat-lebat sakti
Rintik kadang membuat geli

Berkecambah atau mati
Takdir atau pilihannya sendiri

Hutan Hujan merupakan salah satu tempat ngopi rekomendasi versi aku. Berada di Dermaga, Bogor.

Coffee shop kian menjamur, nama-nama yang menarik membuat aku tergerak untuk menuangkan kata. Memperkaya karya melalui konten "Me, Words, and Coffee Shop." - yang akan aku kembangkan, kesamaan nama-judul tidak terkait kerjasama.

Seringkali kopi dikaitkan dengan kata.

Nantikan coffee shop berikutnya.



Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In CATATAN SEMASA PENDIDIKAN

SIMPANGAN RATA-RATA, RAGAM, DAN SIMPANGAN BAKU





Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In CATATAN SEMASA PENDIDIKAN

UKURAN PEYEBARAN KUMPALAN DATA

Semua ini gratis, hanya izin saja, agar aku semangat lagi menulis catatan-catatan matematika yang masih ku simpan (ADA DARI SMP-KULIAH LOH!)

1. Rentang / Jangkauan
2. Jangkauan antar kuartil / Hamparan
3. Simpangan kuartil / Jangkauan semi antar kuartil
4. Langkah
5. Pagar dalam dan pagar luar

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In CERPEN

Aku Menyebutnya Penolakan


Tahun lalu, di beri tugas menetap di kota yang orang-orang sebut planet, selama beberapa bulan, hampir semua orang yang kenal tahu itu.

Kala itu, aku sedang keluar. Beberapa stasiun lagi aku sampai pada kota yang ku maksud. Direct message instagramku memunculkan notif, dari orang yang di hari sebelumnya juga mengirimkan pesan, sama.
Kali ini chat itu langsung menunjukkan maksudnya, mengajak ke sebuah tempat, menginginkan makan dan minum ditempat yang pernah kita kunjungi bersama.

Beberapa chatnya memberi alasan dan perjanjian, yang sebenarnya itu tidak perlu.
Yang tahu aku pasti tahu, dan berhubung 2 stasiun lagi tiba, aku mengiyakan ajakannya.
Tak memungkinkan untuk ganti baju dan mandi, aku memilih menunggu di stasiun terakhir yang kebetulan stasiun itu tempat yang paling dekat dengan tujuan nanti, satu jam lebih aku menunggu, tak apa. Lagi, orang yang kenal dengan ku tahu, aku lebih suka menunggu karena aku tidak suka ditunggu, itu membuat orang lain membuang waktunya untukku.

Hingga tibalah kami, dia lebih dulu tiba beberapa menit sebelum aku.
Ini hari sabtu, tentu tempat makan ini ramai dan semakin ramai, terlebih kami tiba selepas magrib, jam makan malam. Kami harus menunggu, "waiting list".

Terpenuhilah permintaan dia, kami makan di satu meja yang sama, membicarakan sedikit tentang perpindahannya ke ujung kota esok hari. Aku terus berusaha agar bisa membantu, berulang kali mengatur jadwal dan minta izin agar bisa keluar dari kota ini sebentar.
Makan ku sedikit, selain tidak begitu lapar, aku mulai merasa ada yang mengganjal, "ada yang tidak menginginkan kehadiran ku" ini lebih terasa saat perbincangan mengenai perpindahan itu.
Baik tak apa, jika memang malam ini malam perpisahan kami, aku akan memberikan yang terbaik, memberikan yang diminta.

Sesuai keinginan, terlaksana. Suasana kali ini berbeda, aku yang kali ini malas beranjak untuk kembali lebih cepat, justru dikalahkan dengan drama yang mereka buat, mereka? Ya, dia bersama asisten pribadinya.
Aku yang tidak makan banyak berbeda rasa dengan mereka yang begah karena memakan banyak makanan yang mereka pesan. Dengan alasan kenyang dan ngantuk, mereka meminta pulang lebih dulu.

Aku diantar sampai depan, sebelumnya melewati parkiran yang disini aku memesan ojek online, mempersilakan mereka yang memang terlihat buru-buru ingin pulang, tak apa berpisah disini, kebetulan mereka membawa kendaraan sendiri, tapi ditolak berdalih dengan kekeh akan mengantarkan aku sampai depan.
Seperti biasa, kami bersalaman, melambaikan tangan, dan berterima kasih sebagai bentuk perpisahan. (Terjadi sekitar jam setengah sembilan)

Satu jam lebih dari waktu itu, sekitar pukul setengah 10, seseorang menghubungi ku, bertanya keberadaan dia.
Kau tahu? Apa yang terjadi pada ku? Aku panik! mulai berpikir mungkin terjadi apa-apa dengannya. Berdoa "semoga mereka baik-baik saja".

Tepat sebelum aku ingin menghubunginya, pesan muncul, memberitahu, "iya masih disana, aku liat dari live ig barusan"

Tegg!
Live ig? Aku membuka instagram ku tapi tak ada, mencoba membuka dari instagram bisnis ku (yang kebetulan dia tahu) juga tak ada, masa iya info ini salah, buat apa?

Satu cara ku untuk memastikan kebenaran, aku meminta membuka instagramnya lewat akun lain, dan benar sedang live.

Rasa khawatir ku runtuh, berubah jadi kecewa? Tidak. Hanya berubah jadi sebuah pertanyaan besar, "KENAPA?" 😔

Belum genap satu tahun aku mengenalnya, tapi aku sudah memposisikannya seperti saudara sendiri, seperti adikku sendiri, aku bahkan menamai kontaknya dengan simbol "keluarga", selain kami satu marga, aku begitu bangga padanya karena keberadaannya dikota ini untuk apa, aku berusaha memberikan yang mampu aku berikan, terlebih jika itu cuma sebuah perhatian.
Mungkin sekarang dia paham, aku yang biasanya sibuk mengomentari dan ramai memberi notif atas apa yang dia lakukan kini tak lagi, sadar diri.
Terjadi atas apa perlakuannya di malam terakhir itu membuat aku berpikir keras dan memutuskan, baik. Mungkin memang lebih baik tak lagi bersapa langsung meski sekedar bertanya kabar, tak lagi menatap muka. Aku akan melindunginya dalam doa, memastikan dia baik-baik saja.

Terima kasih pernah hadir dan menerima ku dengan hangat, meski kejadian itu membuat ku berpikir, apa ini yang disebut menerima?

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In CATATAN SEMASA PENDIDIKAN

UKURAN LETAK KUMPULAN DATA

Semua ini gratis, hanya izin saja, agar aku semangat lagi menulis catatan-catatan matematika yang masih ku simpan (ADA DARI SMP-KULIAH LOH!)

1. Kuartil (Q)
 a. Statistika Lima Serangkai
 b. Rataan kuartil dan rataan tiga
2. Desil (D)


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

Aku (Simu)

My photo
: Tuang kata, ukir makna, pena menari, acak akal, kaya-karya.

Comments