In SAJAK

MAAF :'(

Melihat chattingan itu membuat aku entah rasa ini apa namanya.
Iri? Mungkin.
Perhatian itu, saling mengingatkan itu, dan apalah sungguh tak sanggup membacanya. :'(
Harusnya, aku gak hadir di manisnya pertemanan kalian, harusnya aku gak bilang kalo aku tidak suka dengan dia. Dia yang ternyata amat dekat dengan kamu.

Jumat malam aku khawatir, sangat! Aku tak bisa tidur, terus memikirkan hal-hal yang ada dibenakku.
Alhasil, badan ini drop kembali, berbaring dikasur seharian.
Menjelang sore, sms kamu masuk, meski aku menahan rasa itu, tapi setidaknyalega, lega ada kabar dari kamu. Badan ini kembali bertenaga.

Dan bodoh!....
Maaf, malam ini aku kembali menangis.
Aku bodoh! Aku soktau! Akuuuuu hah!
Tidak sepantasnya aku terlalu memaksa.
Lihat, kamu memakai obat itu suruhan aku. Suruhan paksaan yang malah membuat keadaan semakin parah.
Menyesal, kenapa baru sadar kalau dulu kamu pernah bilang soal keluhan setelah memakai obat itu.
Dan aku benar menyesal, tidak seharusnya aku memaksa, berlaga soktau dengan kamu memakai obat itu akan mengobati semua. Nyatanya? Parah! semakin membuat kamu parah :'(

Air mata ini.... Deras!
Nyesel nyesel nyeseeeeeeelllllllllllllllll.
Bodoh bego tolol apalaaaaaah hah!
Sayang? Tapi malah bikin kamu tambah sakit! :'( :'( :'( kenapa!
Dan aku gak akan bisa memaafkan diriku kalo sampe terjadi apa-apa sama kamu.
Lihat, tindakan aku kali ini benar-benar fatal.
Simu yang mau ngasih perhatian ternyata cuma simu yang soktau tanpa memikirkan semuanya.
Dan kamu yang merasakan sakit yang itu gak pantas kalau cuma dibalas sama air mata doang.
Aku maluuu....
Maafkan aku :'(

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Aku (Simu)

My photo
: Tuang kata, ukir makna, pena menari, acak akal, kaya-karya.

Comments