In

Journal Dairy

Ardella Okti Yana (Ar)



Kamis, 23 Mei 2013
            Seperti biasa, hari ini aku menjalani kuliah dengan matkul Perkembangan Peserta Didik. Dosen pengajar ku Bapak Teno, aku hapal betul dengan cerita kehidupan dia, aku suka saat dia bercerita tentang suatu hal yang dapat menambah pengetahuan ku, bercerita dengan gaya khas yang tak ada didosen lain.. Hari ini aku paham dengan tema yang beliau beri “Memantaskan Diri” , hidup memang harus sadar akan diri kita sendiri. Bertindak sebagaimana mestinya saat dalam suatu keadaan, berfikir jernih, dan selalu mengintropeksi diri, ini suatu pesan yang tersimpan mengagumkan. Dan hari ini kembali aku menambah pemikiran dalam kesadaran.

Jumat, 24 Mei 2013
            Dikelas aku sempat menjuluki teman ku sebagai Miss.Pelupa. Dan hari ini aku melakukan hal itu. Setelah menunggu adik pulang sekolah, aku beranjak keluar untuk membeli kertas di toko fotocopy, ditengah jalan aku terengah bahwa aku tak membawa uang, hanya ada Rp.3000,- itu pun aku tidak tahu uang itu sisa apa. Aku melanjutkan perjalanan, sampai toko akhirnya aku hanya bertanya, menggaruk kepala. Aku tertawa, malu.

Sabtu, 25 Mei 2013
            Hari ini menyebalkan sekali. Saat membuka mata pagi tadi aku sudah dibuat shock dengan dinding kamar ku yang rusak karena ulah adikku yang tidur dengan gaduhnya. Aku yang melihat itu langsung teriak memanggil bapak. Bapak segera memperbaiki. Dan siang harinya aku pergi kerumah nenek, niat ingin mencharger handphone yang sudah lawbattery malah disuruh Om menimang anaknya sampai tangan ini pegal sedangkan dia malah pergi entah kemana. Ini menyebalkan.

Minggu, 26 Mei 2013
            Tidak dapat dipungkiri, hari ini aku bangun tidur sudah mendapat ocehan dari teman ku yang dari semalam menunggu kabar dari ku tapi aku malah tertidur. Ya, ini memang salahku. Dan seperti biasa aku melakukan hal selayaknya seperti mandi, makan, dengerin musik, sholat, tidur, online akun sosial, dan  mengerjakan tugas. Tidak jadi mengerjakan tugas akibat banyak sekali sms yang masuk. Niat mengerjakannya kembali malam hari, tetap saja tidak jadi. Entah hari ini tidak berkesan.

Senin, 27 Mei 2013
            Senin, ini waktu orang-orang dikembalikan ke rutinitas biasa. Sibuknya kehidupan membuat ramai suasana. Sama seperti aku, kembali ke kegiatan sehari-hari, pergi ke kampus. Hari ini harusnya aku melakukan kuis Aljabar Rendah tetapi tidak jadi karena dosennya memilih untuk memberi materi dan tugas biasa. Mata kuliah selanjutnya bahasa inggris, aku senang sekali dalam tugas bahasa inggris berkerjasama dengan Icha, dan nilai yang aku dan Icha dapatkan mendapat kebanggaan tersendiri. Setelah itu aku ke kampus rancho, pergi untuk mata kuliah komputer disana hingga menjelang sore. Dan aku kembali kerumah, kembali kerutinitas kehidupan sehari-hari.

Selasa, 28 Mei 2013
            Tidak bisa diam. Saat matkul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan aku ramai sekali dan tidak bisa berhenti bercerita dengan teman disebelahku. Sampai beberapa kali kita kena teguran dari Ibu Mega. Dalam matkul Profesi kependidikan perasaan malas muncul, hingga aku mengikuti teman yang duduk diluar padahal dosen sudah masuk kelas. Dan dalam matkul terakhir yaitu Geometri Ruang aku mengerjakan tugas sebelum dosennya memerintahkan jadi aku selesai terlebih dahulu hingga aku lagi-lagi cabut keluar kelas. Aku melakukan banyak kesalahan hari ini. Hingga aku mengakhiri kegiatan perkuliahan hari ini dengan makan bersama teman-teman dipinggir jalan, duduk bersantai ditaman Cijantung, dan menemani teman membeli baju bola.



Siti Munawaroh (Simu)



Kamis, 23 Mei 2013

            Aku suka sekali dengan tanggal ini. Tak perlu tahu kenapa, yang jelas aku suka. Sejak bangun tidur aku berharap pagi ini, ditanggal ini aku akan merasakan hal bahagia. Sayang, itu cuma harapan. Yang ku dapat? Hanya rasa sesak. Teman-teman ku membully, sekedar candaan tapi cukup membuat hati ini sesak. Seharian aku menjadi korban bullyan mereka, mereka tertawa. Aku? Berusaha tertawa bersama apa yang mereka lakukan. Ini kebahagian tersendiri yang selalu mereka rasakan. Setidaknya mereka bahagia.

Jumat, 24 Mei 2013
            Aku pikir rasa sesak itu akan berakhir menjelang aku tidur. Nyatanya sepagi buta ini aku terbangun, mendapatkan kabar jauh lebih menyesakkan. Aku disuruh menjauh dari teman yang begitu aku sayang. Entah apa yang dia pikirkan aku hanya menurut jika keputusan ini membawa kebahagiaan tersendiri buat dia. Menangis, tapi berusaha tersenyum mencoba menerima semua keputusan yang membuat orang lain akan bahagia dengan ini, tapi yang jelas aku tidak bahagia.

Sabtu, 25 Mei 2013
            Hari ini ayah emosional sekali, apa-apa yang aku lakukan dikomentari, serba salah. Aku sedih sejak semalam, aku sempat dibilang bodoh dalam menjaga kesehatan itu yang ku dengar saat ayah sedang berbicara pada kakakku yang baru saja pulang kerja. Hah, semua menyebalkan, mereka semua hanya memandang sisi negatif itu saja, selebihnya mana pernah mereka mengerti apa yang aku mau. Aku butuh diperhatikan, bukan sebuah perbandingan-perbandingan yang selalu membuatku sedih. Dan ini selalu terulang kembali.

Minggu, 26 Mei 2013
            Rencana hari ini gagal, harusnya aku bermain badminton dan berepeda sore dengan teman kampus ke ciracas. Tapi hujan memberi ku alasan untuk lebih memilih tidur. Saat bangun tidur, perasaan itu muncul, perasaan yang tidak pernah aku sukai. Hingga menjelang malam aku memutuskan untuk keluar rumah, mencoba mengajak teman tapi tak dihiraukan, berusaha menghibur diri dengan suasana malam. Aku lebih suka menyendiri, ini akan membuat ku banyak berfikir, mengintropeksi. Jelang pukul 09:00 aku memutuskan untuk pulang, cukup setidaknya suasana malam ini kembali membuatku nyaman.

Senin, 27 Mei 2013
            Jika kebanyakan orang tidak suka dengan hari senin, tapi tidak dengan aku. Aku senang sekali, disini ada semangat baru meski tidak dapat dipungkiri jalanan di Jakarta jika dihari senin seperti ini selalu padat merayap. Senin ini aku cukup lega dengan perasaan-perasaan sesak ku kemarin. Bahkan aku menantikan hari ini, aku berharap bisa bertemu dengan teman yang aku sayang. Setidaknya melihat dia dari jauh itu cukup menambah hati ini lega. Hubungan ku kembali membaik dengan dia, dan aku suka. Aku hanya dan selalu berdoa agar tidak ada lagi kejadian tidak mengenakkan seperti sebelumnya. Dan hari ini setidaknya aku bersyukur merasakan kembali kedekatan pertemanan ini. Alhamdulillah, ini karena dia.

Selasa, 28 Mei 2013
            Malas. Kata yang menemani ku hari ini. Entah aku malas sekali melakukan kegiatan kampus, hingga dalam satu matkul hari ini aku mendapat teguran dari dosen karena asyik berbicara dengan teman sebelah. Di matkul kedua aku malah asyik duduk diluar dengan teman dari kelas lain tanpa mengikuti pelajaran. Rasa lelah dan nyaman ini membuat aku malas. Lelah dengan hal yang itu-itu saja aku lakukan. Lelah dengan semua hal yang tidak aku sukai terpampang didepan mata. Tapi nyaman saat duduk bersebelahan dengan teman kelas lain itu. Meskipun hanya sekedar duduk tapi aku mendapatkan ketentraman tersendiri dalam hati. Aku mencoba mengalihkan apa yang tidak aku ingin lihat dengan duduk bercanda seperti itu. Aku suka.
            Suasana malam kota Jakarta aku rasakan, selesai melakukan kegiatan belajar dikampus aku dan tiga orang temanku memilih makan dipinggir jalan untuk mengisi perut yang sejak tadi pagi tidak tersentuh makanan. Setelah itu berjalan kaki menuju taman cijantung, meski hanya sekedar duduk bercerita biasa tapi aku suka, aku suka suasana malam, aku suka ketentraman hal seperti ini.

*Journal ini adalah tugas.*

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Aku (Simu)

My photo
: Tuang kata, ukir makna, pena menari, acak akal, kaya-karya.

Comments