In

Aku Kembali :'(

Ya Allah. Pertahankan ini.
Aku malu, beberapa bulan ini lalai dengan perintah mu.
Aku rindu, aku rindu menangis dipangkuan Mu.
Izinkan aku.... Izinkan aku kembali.


Ya Allah. Lihat ini.
Aku resah, resah menyimpan semua ini sendiri.
Aku ingin cerita, semuaaaa....

Ya Allah.
Aku percaya, amat percaya
Kau tetap disampingku
Aku yakin itu.


Semua kejadian itu membuat aku membuka mata, mungkin mata hati. Aku hanya manusia biasa yang kalap jika aku kehilangan, tak seberapa besar kehilangan teman. Tapi jika kehilangan Mu ya Rabb, mana bisa :'(
Izinkan malam ini aku mengadu, menangis, peluk aku :(

Terimakasih Kau kasih aku kesempatan atas pertemanan-pertemanan ini. Terutama Nida, Nama yang selalu aku sebut saat sujud, akhirnya ada disampingku. Dia teman baik. Dia adik yang baik.
Rasa khawatir ini selalu ada tiap hari untuk dia ya Allah, dia? dia mana tahu apa yang aku rasakan. Aku rela jika memang amarah dia tak terkendali dilepaskan padaku, tapi ku mohon tetap jaga pikirannya tentang arti pertemanan ini, arti kebutuhan, jangan ada kata "jaga jarak" yang membuatku kelu membisu. Aku selalu rindu saat-saat berkomunikasi dengan dia, cukup hati ini yang teriak, tidak dengan mulut yang terlalu kaku saat menyampaikan. Aku rela Kau beri rasa sakit itu menggantikan rasa sakit yang selalu dia rasakan. Aku ingin dia mengerti kalau aku sungguh benar-benar peduli.Meski aku tidak pernah tahu apa yang dia rasakan, tapi aku selalu mencoba apa yang dia rasakan. SUNGGUH ! :'(


Terimakasih kau kasih aku pelajaran dari setiap apa yang mereka ucap. Terutama Ardella, Nama yang sering aku sebut ini mengajarkan ku. Perkataan yang amat menyakitkan dan menyedihkan yang dia lontarkan bahkan aku jadikan kekuatan. Aku tahu, dia tetap teman yang baik, yang peduli. Keegoisan yang tinggi pada dirinya pun menyadarkan ku karena dia benar, bisa jadi kita lebih egois dari orang yang kita sebut egois. Untuk mendapatkan posisi teman baik pada dirinya itu memang sulit, tapi  setidaknya biarkan aku tetap dekat dengan dia, biarkan aku terus belajar dari sikap dia, meski terkadang sering kali aku menangis soal perkataan. :(


Terimakasih kau kasih kepercayaan yang entah itu seberapa besar nilainya. Aas yang begitu percaya, meski kini aku merasakan perubahan, meski aku merasakan penjarakkan, tapi aku tetap yakin aku masih dia percaya, pertama. Meski dia tak berbicara, tak seterbuka dulu, tapi aku bisa membacanya :) merasakannya.


Semua yang terjadi Kau pasti tahu. Tetap jaga semua hubungan ini, jangan Kau pisahkan dengan hal apapun kecuali kematian. Aku sayang mereka. Jaga selalu pikiran dan hati kami. Selalu berlandaskan Engkau. :') Karena aku ingin merasakan dan mendapatkan kesedihan dan kebahagiaan bersama-sama mereka.

Aku kembali :'( Jangan lepas pelukkan Mu ini. Tahan aku tetap ada di sisi Mu :*

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Aku (Simu)

My photo
: Tuang kata, ukir makna, pena menari, acak akal, kaya-karya.

Comments