In

Kisah Nyata: Tetap Tawakkal, 2 Pengangguran Bisa Menikah

Pengantin wanita, sebut saja Dae.
Pengantin laki-laki, sebut saja Vae.

Kecewa! (Sedikit sih, tapi begitulah rasanya), pas H+2 hari lamaran dengan gak sengaja, saat Aku update status whatsapp tentang sebuah "status", Dae membalas dan langsung mengirimkan foto ini:



"Doain ya, Insya Allah aku segera" (Kurang lebih beginilah isi chat itu, Aku langsung menghapus story chat bersama Dae setelah membalas "Oh" padanya.)
Itu kabar gembira yang mengecewakan, Aku langsung berpikir "ini yang katanya temen rasa saudara?".

Baik. Baik.
Dae berusaha menjelaskan bahwa temen sekantornya (yang setiap hari ketemu aja) juga baru dikasih tau H+1 dan sama, mereka juga kecewa.


2017
Mulai dari awal tahun kemarin, Dae benar-benar memfokuskan pada 1 do'a saja, _M E N I K A H_
.
Walaupun banyak yang bilang "bikin seneng diri sendiri aja dulu, emang udah ada tabungan buat nikah? Calonnya udah ada? Sampai kata-kata *kebelet nikah* juga udah sering mampir ke telinga Dae, tapi bukannya bikin surut niatan , malah niatan buat nikah semakin mantap.
.
Karena, setiap pribadi mempunyai tujuan hidup yang beragam, mempunyai rencana hidup masing-masing yang tidak bisa di samakan seluruhnya.
.
Di awal-awal ketika do'a mulai di perkencang, niat mulai di perbaiki, rasanya Allah membuka banyak peluang untuk mencapai keinginan Dae, tapi bukan berarti semuanya lancar-lancar saja, beberapa kali ta'aruf  Dae gagal, di tolak laki-laki yang gak di kenal itu rasanya kaya ada bunyi ~kreekk💔 tapi gak keliatan.
Rasanya kepercayaan diri runtuh seketika, trauma 🙈, sampai rasanya mau mundur lagi aja kali yaa tahun depan.
.
Berbulan-bulan ditunggu, liat kalender lama-lama hampir mendekati akhir tahun, akhirnya jurus terakhir ngerayu Allah cuma "Pasrah" serahin aja semuanyalah, Allah mau kasih jodoh di tahun ini yaa terima, mau dikasih tahun depan yaa ikhlas aja. udah gak berfikir buat nyari atau sebar CV lagi. Dan akhirnya Close.


🎇 Alhamdulillah Wasyukrillah Allah masih memberikan Dae umur hingga menemukan pintu syurga kedua setelah kedua orang tua.
.
Dulu, saat Dae masih Jomblo kalau baca Quote-quote tentang menikah dan memulai hidup dari 0 itu rasanyaaa kaya sebuah tantangan banget, sampai sering berkhayal gimana ya rasanya nikah pas lagi susah-susahnya? beneran bakalan Allah bantuin gak sih? Gimana ya cara ngelewatinnya? "Kalau ada orang yg sanggup ngelewatin itu berarti saya juga sanggup dong?" Yaa pikiran semacem itulaah yang sering banget kelintas di otak Dae kalau liat quote-quote indahnya nikah itu.
.
Ternyata semua itu bukan omong kosong pemirsah. Alhamdulillah Dae merasakan bagaimana rollercoaster itu berjalan 😊 roda kehidupan memang ada nyatanya. Bukan ingin mengumbar aib, bukan ingin pamer, hanya ingin menunjukkan bahwa Allah itu benar-benar tidak pernah Ingkar terhadap apa yang sudah di Janjikan-Nya.
.
"Yaa saya mah siapa atuh yaa" Dae, padahal udah banyak ustad-ustad yang kasih tau hal ini, tapi masih banyak juga yang gak pede buat Nikah, karena banyak ketakutan 1 atau 2 hal. 

Dae cuma mau sharing aja dari beberapa paragraf di atas biar yang tadinya ragu bisa semakin mantap dan semakin memperbaiki apa yang memang seharusnya di perbaiki 😊, terlebih Niatan dalam menikah 👍.
.
Niat itu adalah alamat, jika niat itu salaaah sedikit, maka ia tidak akan sampai,
Kerjakan apapun di dunia itu dengan niatan selalu untuk Allah. .
Ada 4 hal kenapa Niat itu sangat penting
1. Niat itu yang membedakan Ibadah dengan yang tidak.
2. Niat yang menjadi pembeda dari Ibadah dengan Ibadah yang lain. (Ibadah wajib dengan Sunnah)
3. Niat menjadi penting karena menjadi syarat diterimanya amal.
4. Niat akan menentukan balasan apa yang kita peroleh

"Menikah saat menganggur"
.
.
Biasanya, ketika seorang perempuan mempersilahkan laki-laki untuk datang kerumahnya, untuk sekedar berkenalan ke orang tua, atau meminta restu untuk menikah, 80%-90% pertanyaan yang akan orang tua perempuan tanyakan pertama kali kepada si laki-laki itu adalah "kerja dimana?". Betul?
.
Terlebih laki-laki yang datang itu berniat buat ngelamar anak perempuannya, wiih makin ketat aja pertanyaannya, selain kerjaan, terkadang suku dan posisi kelahiran juga menjadi patokan buat mencari *menantu idaman* malah yang jarang di tanyakan oleh kebanyakan orang tua itu adalah "Shalatnya bagaimana? Bolong-bolong gak?". True bruuh ~
.
Serem gak sih? Mungkin buat sebagian besar laki-laki, penyebab ciutnya nyali mereka itu yaa mungkin karena ini, ditambah dengan embel-embel omongan "nanti anak saya mau dikasih makan apa? Ngehidupin diri sendiri aja belum cukup, mau coba ngambil tanggung jawab ngehidupin anak orang" hahaha kalau ini sih bagian terlucu menurut Dae 😁.
.
Dulu, setahun belakangan orang tua Dae pun seperti itu, tapi lambat laun berubah menjadi lebih paham ketika Dae mempersilahkan laki-laki yang tidak Dae kenal dengan baik + pengangguran untuk mengkhitbah Dae.
.
Bayang-bayang akan tanggapan pertama dari orang tua udah pasti memenuhi isi kepala, pastinya gak terbayang buat dapet tanggapan positif, tapi Qodarullah, Allah memang Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati manusia.
.
Sabtu, 4 November laki-laki yang entah keberaniannya datang dari mana, datang sendiri dan membuka pembicaraan, berniat untuk 'ngelamar' katanya. Selang 2 Minggu setelahnya datang kembali dengan keluarga besarnya untuk benar-benar melamar secara resmi.
.
Seketika banyak pertanyaan dari tetangga bahkan saudara sendiri, "calonnya kerja dimana da?" saat itu Dae dengan santai menjawab "belum kerja". 
.
Awalnya banyak yang kasih sangsi dengan keputusan yang Dae ambil, banyak yang bilang nikah itu bukan untuk coba-coba, banyak resiko yang harus di pikirkan ke depannya, nikah itu bukan sekedar cinta, emang bisa abis nikah hidup cuma makan cinta, bisa-bisa malah udah nikah masih tetep ngerepotin orang tua, minta sana sini.


Awalnya Dae merasa bahwa rezekinya akan lancar-lancar saja setelah lamaran terlaksana, tapi eng ing eng Allah punya ketetapan yang lebih baik buat Dae.
.
Anti mainstream sih menurut Dae, biasanya kalau pas kita sedang ultah, kita paling senang mendapatkan banyak do'a, yaa bonusnya terkadang dapat kado laah, belum ada sebulan dari Dae lamaran, tanggal 11 Desember tahun lalu, bertepatan juga dengan hari lahirnya, Dae dapet kado paling spesial dari Allah 😁, hari itu Dae di kabarkan langsung oleh atasannya bahwa tahun depan sudah tidak di pergunakan lagi di kantor tempatnya bekerja 🎇 yuhuuu~ pengangguran men, Vae pengangguran Dae pun ikut nganggur tahun depan. Seketika yang terbayang adalah "ini nikah KUA ajalaah yang gratis, gak pake biaya yang penting mah SAH."
.
Pulang kerja ngabarin orang tua, ngabarin Vae, minta maaf karena rencananya untuk bisa bantu biaya pernikahan sepertinya kandas 😂, tabungan?? Ooh Dae bukan orang yang pintar menabung, ini kesalahan fatalnya, jangan di contohlaah yaa.. Jadilah Dae Januari 2018 sudah tidak bekerja lagi dan tidak punya tabungan, dan Vae masih sibuk interview-interview tanpa hasil.
.
Rasanyaaaa~, biasalah manusia, kalau sudah di bawah, baru deh ibadahnya semakin gencar, tapi ikhtiar tetap berjalan, sambil mengurus keperluan-keperluan pernikahan, Dae juga mencoba untuk melamar kerja kembali, tapi tidak membuahkan hasil selama 2 bulan, begitupun dengan Vae saat itu, tiap bulan pasti ada saja panggilan interview tapi hasilnya nihil 😅.
.
Semakin dekat dengan hari pernikahan, Alhamdulillah orang tua Dae maupun Vae saat itu membantu teramat sangat banyak dalam persiapan, membiayai semua persiapan pernikahan tanpa ada omelan mengenai Dae ataupun Vae yang tidak mempunyai pekerjaan.
.
Bohong kalau Dae katakan Dae tidak merasa Allah terlalu tega mentakdirkan kehidupan seperti ini untuknya, beberapa kali cerita dengan sahabat terdekat, kenapa orang lain sangat mudah dalam proses menuju pernikahan, semuanya terlihat lancar saja, katanya menikah akan menambah rezeki, tapi belum menikah saja sudah di putus kerja. Aaaaah ya saat itu pikiran Dae terlalu sempit.

Dae sempat lupa, bahwa rezeki itu bukan melulu soal harta dan materi, si calon pun mengingatkan, bahwa selama kita masih hidup tandanya Allah hanya akan terus kasih kita rezeki, bukankah saat kita meninggal artinya Allah sudah mencukupkan semua rezeki kita? Alhamdulilah Dae pun yakin bahwa Allah memang akan terus memberikan banyak rezeki untuknya. Menikah juga salah satu rezeki terbesar bukan? Jadi, apa ada alasan untuk tidak bersyukur?
.
Ditambah lagi, banyak sekali ustad-ustad favorit Dae yang memberikan motivasi untuk menikah disaat memang tidak memiliki apapun. Dan bukankah ini khayalan Dae dulu? Ingin tahu apasih rasanya nikah saat tidak memiliki apa-apa, Allahuakbar, mungkin Allah ingin menunjukkan kebesaranNya maka jadilah Dae di berikan kado istimewa dari Allah untuk bisa merasakan bagaimana nikmatnya keadaan ini.
.
Sebulan sebelum hari pernikahan, si calon suami masih belum mendapatkan kerja, tapi panggilan interview semakin banyak, 3 minggu sebelum Nikah, Dae masih santai, karena Dae tau Allah tidak akan pernah membiarkan hambanya yang selalu mengadakan tangan ketika berdoa, Allah biarkan begitu saja. Terbukti, Alhamdulillah calon suami ternyata mendapatkan pekerjaan, di tempat yang sangat baik, dengan banyak kemudahan dalam proses mendapatkannya. Allah memang Dzat yang Maha Besar dalam segala pengaturanNya.
.
Saat itu berasa lulus ujian, ujian yang soalnya datang setiap hari, dan gak pernah sama, SABAR.
.
Ikuti kuncinya, lalu Allah yang akan atur segalanya untuk kehidupanmu 😊😊 sweett gak sih?? Allah cuma minta Dae dan calon buat Shalat dan Sabar saat menghadapi segala macam masalah. Allah gak minta banyak hal, Allah cuma minta Dae dan calon terus percaya dengan Dzat yang mengatur seluruh semesta alam. Hal yg kecil buat Allah, untuk kasih apa saja yang Dae mau, tapi yang paling itu adalah apakah Allah memberikan itu dengan penuh banyak keberkahan di dalamnya atau hanya sebatas Allah kasih begitu saja tanpa ada keberkahan?.
.
So, pengangguran bukan ALASAN untuk menunda menikah broooww~ Menikahlah, jika belum cukup biarlah Allah yang akan mencukupkan. - Dae

#semangatmenikah
.
Salam,
Dae & Vae
(Hilda @fnhilda & Ventry @ryansyahventry)
Menikah pada tanggal 14 April 2018.

Akhirnya tulisan yang sudah selesai tanggal 23 Mei 2018, dipublikasikan.

*Cerita ini bukan untuk orang-orang yang mudah menyerah dalam mencari pekerjaan dan pasangannya* melainkan untuk mereka yang pasrah dan yakin atas doa-doanya dan terus berusaha. Penulis perantara ini, sebut saja Sae, Sa aaee = bisa aja 😁

Related Articles

0 komentar:

Post a Comment

Aku (Simu)

My photo
: Tuang kata, ukir makna, pena menari, acak akal, kaya-karya.

Comments